Dilansir dari Industrial Investment Guide 2021 yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia, Provinsi Jawa Timur saat ini memiliki 10 kawasan industri, beberapa diantaranya terletak di Kabupaten Gresik. Masih dari laporan yang sama, diketahui bahwa saat ini Gresik memiliki 3 major industrial estate, dengan total luas lahan hingga 4.244 ha.
Beberapa kawasan industri yang ada di Gresik memiliki spesialisasi di bidang manufaktur. Spesialisasi di bidang manufaktur dan aksesibilitas terhadap jalur distribusi menjadi beberapa alasan mengapa kawasan industri di Gresik masih menjadi primadona hingga saat ini.
Sebut saja kawasan Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE), sebagai salah satu kawasan industri yang berada di Gresik, telah hadir sejak tahun 2021 dengan luas lahan sekitar 2.961 ha.
Kawasan JIIPE terbagi menjadi beberapa zona, yaitu Kawasan industri JIIPE seluas 1761 Ha dengan fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 Ha, dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 Ha yang merupakan proyek kerjasama antara PT Pelindo dengan beberapa perusahaan swasta.
Melihat keunggulannya dalam keterpaduan antara pelabuhan dengan lahan industri, baru-baru ini PT Freeport Indonesia pun sedang mengembangkan fasilitas pemurnian atau smelter yang rencananya akan dioperasikan pada Mei 2024. Adapun capital expenditure atau belanja modal untuk proyek ini sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun (kurs Rp 15.000). Anggaran tersebut mencakup pembangunan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR). Beberapa produk akan dihasilkan dari fasilitas tersebut, antara lain, katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, dan platinum group metals (PGM). Selain industri smelter, kawasan JIIPE pun sempat dilirik oleh industri electric vehicle, khususnya untuk pabrik baterai.
Selain itu, guna mengoptimalkan hilirisasi industri di Kabupaten Gresik, baru-baru ini pemerintah melalui kementerian PUPR pun juga sedang membangun jalan tol untuk menghubungkan antara Tuban dengan Gresik. Sesuai dengan desain awal yang telah dibuat, tol baru itu memiliki rute Gresik–Lamongan–Tuban. Ruas tersebut mengkoneksikan tol Surabaya–Gresik serta tol Demak–Tuban yang akan segera dibangun. Adapun estimasi anggaran yang diperlukan untuk pembangunan tol Gresik–Tuban mencapai Rp 21,96 triliun.
Melihat potensi pengembangan tersebut, tentunya Kabupaten Gresik diharapkan akan semakin meningkatkan performanya dalam realisasi investasi melalui sektor industri pengolahan. Bagi Anda yang tertarik untuk berinvestasi, Anda dapat mengunjungi link berikut untuk mengenal lebih jauh salah satu pergudangan yang ada di sekitar Gresik Industrial Estate
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/industrial-investment-guide-2021-prospek-kawasan-industri-jawa-timur/817
www.detik.com
www.surabaya.bisnis.com
www.jawapos.com
Artikel Terkait
KEK dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur
Industrial Investment Guide 2021: Prospek Kawasan Industri Jawa Timur