Preferensi Investor Asia Pasifik 2023 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Preferensi Investor Asia Pasifik 2023
Date: Thursday, 24 November 2022

Knight Frank Asia Pasifik akan merilis Property Outlook 2023 pada awal bulan depan. Beberapa hal menjadi diskursus dalam temuan surveynya, diantaranya adalah terkait sektor yang menjadi preferensi investor dalam 18 bulan ke depan.

3 besar preferensi investasi pada investor di Asia Pasifik jatuh pada beberapa sektor, yaitu living sectors, office, logistics. Bagaimana ketiga sektor tersebut bertumbuh sehingga diminati oleh investor, dan negara mana di Asia Pasifik yang potensial diburu oleh investor pada sektor tersebut. Berikut ulasan singkatnya.

Living sectors adalah pembangunan yang terkait dengan ruang tempat hidup/menetap setiap individu, baik berupa perumahan, hunian vertikal, coliving, student house, multifamily housing, dst. Atau kita kenal dengan terminologi urban habitat atau settlement, yang berkembang sesuai dengan budaya dan dinamika masyarakat yang menetap di wilayah tersebut.

Living sectors menjadi pilihan strategis yang dapat dipertimbangkan sebagai sarana investasi, diantaranya di Australia dan Jepang. Living sectors dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukan kinerja yang relatif baik dan memiliki kekuatan fundamental struktural yang prospektif. Di Australia, permintaan kemungkinan akan meningkat dari investor luar negeri, khususnya untuk build-to-rent saat ini siap untuk tumbuh dengan pasar potensial dari para imigran.

Selanjutnya adalah sektor perkantoran, meski di Jakarta saat ini pasar perkantoran masih tergolong challenging, namun di Asia Pasifik, diantaranya seperti di Singapura, sektor perkantoran tetap menjadi target utama investor, hal ini karena permintaan terus datang, baik untuk pasar sewa maupun jual.

Data center, saat ini investigasi Knight Frank Asia Pasifik menyatakan bahwa transaksi pusat data telah meningkat tajam di Asia Pasifik, hal ini didorong oleh permintaan penyewa dari layanan cloud yang saat ini pindah ke Asia Tenggara, Australia, dan Jepang. Sementara itu, ada permintaan yang kuat dari investor global untuk mendanai pembangunan di lokasi-lokasi prospektif tersebut.

Sejalan dengan publikasi di atas, masih dari publikasi Knight Frank Asia Pasifik, terkait Data Center Update, menyebutkan bahwa Asia Pasifik saat ini menjadi pasar paling prospektif di industri pusat data global. Dan, Jakarta bersama dengan Melbourne dan Osaka menjadi penyedia jasa yang progresif di bidang ini.

Jakarta, bersama 9 kota lainnya di Asia (Singapura, Tokyo, Sydney, Osaka, Seoul, Melbourne, HCMC, Shenzhen, Shanghai) juga disebutkan sebagai kota potensial untuk investasi properti. Setidaknya hal ini disebutkan oleh Lembaga Perkotaan Pemerhati Properti.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.knightfrank.com

 

Artikel Terkait:

Pasar Residential di Tengah Suku Bunga yang Naik Kembali

Nasib Perkantoran Jakarta di Tengah Kebijakan Hybrid Working

Strategi Penerapan Konsep ESG Pada Data Center

Share:
Back to Blogs