Menilik Performa Investasi Properti di Awal Tahun 2023 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Menilik Performa Investasi Properti di Awal Tahun 2023
Date: Friday, 5 May 2023

Kuartal pertama tahun 2023 telah berlalu dan Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan investasi yang positif. Menurut data yang dirilis Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 328,9 triliun pada kuartal pertama tahun 2023, atau naik 14,6% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Dalam realisasi investasi tersebut, sektor properti tetap menjadi salah satu sektor yang menarik minat investor. Meskipun sempat mengalami perlambatan di beberapa tahun terakhir, namun sektor properti kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada kuartal pertama tahun 2023.

Sektor properti termasuk di dalamnya perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, menempati peringkat keempat dengan realisasi sebesar Rp 27,9 triliun. Nominal tersebut merupakan akumulasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Adapun dari total realisasi investasi sektor properti, sebanyak 12,8 persen atau sebesar Rp 19,5 triliun berasal dari PMDN. Sementara sisanya berasal dari PMA.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kembali naiknya minat investor di sektor properti adalah kebijakan pemerintah yang lebih pro-investasi, peningkatan daya beli masyarakat, serta kemajuan teknologi dan inovasi di sektor properti.

Sementara itu, terjadi kenaikan harga properti di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh peningkatan permintaan dari masyarakat yang ingin memiliki hunian, kenaikan inflasi, dan juga pergerakan ekonomi saat ini. Selain itu, tren investasi di bidang properti yang semakin meningkat juga mempengaruhi kenaikan harga properti.

Berdasarkan catatan riset kondominium Knight Frank Indonesia semester II 2022, rerata harga jual kondominium baru di Jakarta naik hingga 0,9%. Peningkatan harga pada project baru didominasi dari kelas High-end, dengan rerata harga mencapai Rp 59,4 juta per meter persegi.

Kenaikan harga juga terjadi di sektor industri. Beberapa Kawasan industri di Bekasi, Bogor, dan Banten terlihat menaikkan harga di semester II 2022. Hal ini juga diimbangi dengan serapan lahan yang juga mengalami kenaikan.

Namun demikian, kenaikan harga properti tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa daerah masih mengalami stagnasi harga properti karena kondisi ekonomi yang belum stabil, serta peningkatan persaingan di sektor properti.

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://kfmap.asia/research/jakarta-strata-condominium-market-overview-h2-2022/2477

panseljpt.bkpm.go.id

www.kompas.com

 

Artikel Terkait:

Preferensi Investor Asia Pasifik 2023

Dengan 1 Juta US Dollar, Berapa Luas Hunian Premium yang Bisa Anda Dapatkan?

Share:
Back to Blogs