Beberapa minggu lalu, Knight Frank merilis laporan bertajuk The Wealth Report. Laporan ini berisi mengenai trend dan preferensi dari para Ultra high-net-worth individual (UHNWI) dan High Net-Worth Individual (HNWI) atau mereka yang memiliki kekayaan di atas US$ 30 juta atau Rp 457 miliar.
Dari laporan tersebut, ditemukan bahwa setidaknya 16% dari responden UHNWI di Asia Pasifik berencana untuk membeli rumah di tahun 2023. Beberapa lokasi prioritas para UHNWI saat ini adalah Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura, dan Jepang. Melihat pergerakkan investasi tersebut, Knight Frank mencoba untuk melakukan komparasi, dengan US$ 1 juta, kira-kira berapa luas hunian premium yang bisa kita dapatkan?
Pada posisi lima teratas, terdapat kota Monaco, Hong Kong, New York, Singapura, dan London. Monaco dinobatkan menjadi kota dengan nilai hunian premium tertinggi jika dibandingkan menggunakan US Dollar. Dengan US$ 1 Juta, anda hanya dapat membeli hunian premium dengan luas 17 meter persegi, dimana karena menguatnya mata uang di Monaco, luasan hunian tersebut bertambah 2 meter persegi dibandingkan pada tahun 2021.
Selain itu, pasar hunian premium di Singapura saat ini mampu bersaing dengan pasar hunian premium di New York dan London. Dimana, menurut laporan tersebut, dengan US$ 1 Juta, anda hanya dapat membeli hunian premium seluas 34 meter persegi di Singapura dan London, dan 33 meter persegi di New York. Melihat perkembangan pasar hunian premium di Asia Pasifik yang juga mampu bersaing secara global, terdapat beberapa kota di Asia Pasifik yang juga memiliki pertumbuhan harga yang positif terhadap hunian premium.
Selain Singapura, beberapa kota di Asia Pasifik yang memiliki pertumbuhan harga yang positif dan memiliki gairah investasi hunian premium adalah Beijing, Bangkok, Mumbai, Kuala Lumpur dan Jakarta.
Di Jakarta sendiri, dengan US$ 1 juta, anda dapat membeli hunian premium dengan luas 358 meter persegi, dimana harga tersebut setara dengan beberapa unit penthouse dari high-end kondominium yang terletak di CBD Jakarta.
Meskipun begitu, Indonesia memiliki peringkat ke 9 dari 20 negara tujuan untuk transaksi hunian premium para UHNWIs. Mengutip Syarifah Syaukat, Senior Reseach Advisor dari Knight Frank Indonesia, preferensi para UHNWIs dan HNWIs ini diharapkan mampu menjamin pertumbuhan harga dan permintaan terhadap hunian premium di Indonesia, khususnya Jakarta, kedepannya.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.bisnis.com
www.knightfrank.com
Artikel Terkait: