Baru-baru ini beredar informasi yang menyebutkan bahwa konsumsi rumah tangga menyumbang sekitar 50% terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini dipicu oleh aktivitas belanja barang tersier dan mewah yang dilakukan oleh kelas menengah ke atas. Peningkatan belanja pada kelompok penduduk ini tentunya merupakan indikasi yang baik, bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih optimistik bertumbuh. Namun, bagaimana dengan para crazy rich di negara lain?
Melalui The Wealth Report, Knight Frank mencoba untuk mendeskripsikan sentimen para high-net-worth individuals (HNWIs) atau individu dengan penghasilan tinggi, atau setidaknya memiliki aset likuid setara dengan 14 Miliar IDR. Beberapa HNWIs yang berasal dari Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan China menyatakan beberapa perspektif properti sebagai berikut :
1. Sentimen terhadap Peningkatan Harga Hunian
Berdasarkan survei, ditemukan bahwa HNWIs dari Singapura menjadi HNWIs yang paling optimistik terhadap peningkatan harga hunian dalam satu tahun kedepan. Hal ini pun sejalan dengan Prime Global Cities Index dari Knight Frank, yang mengindikasikan peningkatan luxury prices di Singapura sebesar 6%. Namun, berbeda dari Singapura, HNWIs dari China melihat kecenderungan koreksi harga hunian saat ini, karena adanya resesi dan penurunan performa para pengembang besar di China.
2. Kepemilikan Properti Residensial
Dari survei, diketahui bahwa HNWIs dari China memiliki properti residensial terbanyak dibanding tiga kota lainnya. HNWIs dari China umumnya akan memiliki sekitar 3 hingga 4 properti residensial, yang kebanyakan merupakan properti pada pasar domestik dibanding pada pasar global. Pada peringkat kedua, merupakan HNWIs dari Amerika Serikat dan Inggris, yaitu sekitar 2 hingga 3 properti residensial, dan Singapura pada peringkat ketiga dengan 1 hingga 2 properti residensial.
3. Rencana Belanja
Berdasarkan survei, ditemukan bahwa sekitar 94% HNWIs dari China memiliki rencana untuk membeli properti di tahun 2023. Hal ini menarik untuk diperhatikan, mengingat China menjadi negara yang paling pesimistik terhadap pertumbuhan harga properti di tahun 2023. Dan, HNWIs dari Singapura setidaknya hanya 44% saja yang memiliki rencana membeli properti di tahun depan, meskipun mereka optimistik terhadap pertumbuhan harga properti di tahun 2023.
Dari survei ini pun, juga disebutkan London, New York, Dubai, Singapura, dan Sydney menjadi berapa kota pilihan HNWIs yang saat ini ingin membeli properti residensial. Tentunya, perilaku HNWIs ini kedepannya dapat mengalami perubahan yang dipengaruhi tantangan seperti peningkatan suku bunga mortgage, peningkatan pajak terhadap properti berharga, peningkatan biaya hidup, konflik geopolitik, dsb.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.cnbcindonesia.com
www.pajakku.com
www.knightfrank.com
Artikel Terkait:
Klaster Rumah Mewah di Jakarta Bandung dan Surabaya
Profil Crazy Rich Indonesia Mengutip Attitude Survey 2022
Pola Investasi dan Belanja Crazy Rich The Wealth Report 2022