Manfaat Land-Based Financing: Strategi Pembiayaan Pembangunan yang Berkelanjutan

Friday, 14 November 2025

Pembangunan properti dan infrastruktur wilayah dan kota seringkali terhambat oleh masalah pembiayaan. Seiring perkembangan sektor real estat dan perekonomian global, sumber pembiayaan konvensional seperti anggaran negara tentunya tidak dapat diandalkan sebagai satu-satunya sumber dana. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu memperluas basis pendapatan agar dapat membiayai pembangunan properti dan infrastruktur di masa depan. Land-based financing (LBF) merupakan salah satu konsep yang memanfaatkan nilai tanah untuk mendanai pembangunan secara berkelanjutan.

Menurut UN Habitat, LBF merupakan istilah kolektif untuk berbagai instrumen pembiayaan pembangunan yang berdasarkan nilai lahan. Instrumen tersebut dapat berbasis pada nilai lahan eksisting maupun kenaikan nilai lahan atau land value capture. Beberapa contoh dari instrumen LBF yaitu:

  1. Betterment Levy/Development Charge, yaitu pungutan yang dikenakan kepada pemilik lahan yang mengalami kenaikan nilai akibat pengembangan infrastruktur publik di sekitarnya.
  2. Tax Increment Financing, yaitu peningkatan pajak properti dalam periode tertentu berdasarkan kenaikan nilai properti akibat revitalisasi kawasan sekitarnya.
  3. Land Readjustment, yaitu pengaturan kembali lahan untuk penataan manajemen, aktivitas, dan bangunan di atas lahan agar tata ruang optimal dan bisa memberi manfaat lahan lebih. 

Melalui implementasi instrumen-instrumen LBF tersebut, banyak manfaat strategis yang bisa didapatkan, tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi masyarakat. Berikut merupakan berbagai manfaat LBF yang mendukung pembangunan tata ruang, sosial, dan ekonomi secara berkelanjutan:

  1. Meningkatkan kapasitas keuangan daerah: Memanfaatkan nilai lahan bisa menjadi sumber pendapatan mandiri bagi pemerintah lokal untuk mengembangkan infrastruktur setempat, melainkan hanya mengandalkan transfer dana dari pemerintah pusat.
  2. Mendukung keadilan spasial dan sosial: Dengan implementasi LBF, pemilik lahan juga dapat merasakan manfaat dari peningkatan infrastruktur dan fasilitas kota di sekitar lahannya, sehingga manfaat bukan hanya diterima oleh developer.
  3. Adaptif terhadap konteks spasial: LBF dengan berbagai instrumennya dapat disesuaikan dengan berbagai konteks kelembagaan dan regulasi regional sehingga model ini dapat diterapkan secara global.
  4. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal: Melalui instrumen LBF, investasi baru oleh sektor swasta dapat lebih terdorong untuk pengembangan kawasan. 

Sebagai kesimpulan, LBF merupakan strategi pembiayaan properti dan infrastruktur yang berkelanjutan, kontekstual, dan adaptif. Selain meningkatkan kapasitas keuangan daerah, LBF juga dapat memberi manfaat sosial ekonomi kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan instrumen pembiayaan LBF berpotensi diterapkan dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan.

 

Penulis : Grace Olivia

Sumber :

https://kfmap.asia/blog/land-value-capture-menangkap-nilai-tanah-membangun-dengan-adil/4390

https://www.adb.org/

https://unhabitat.org/

Share:
Back to Blogs