Pembangunan properti dan infrastruktur wilayah dan kota seringkali terhambat oleh masalah pembiayaan. Seiring perkembangan sektor real estat dan perekonomian global, sumber pembiayaan konvensional seperti anggaran negara tentunya tidak dapat diandalkan sebagai satu-satunya sumber dana.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memperluas basis pendapatan agar dapat membiayai pembangunan properti dan infrastruktur di masa depan. Land-based financing (LBF) merupakan salah satu konsep yang memanfaatkan nilai tanah untuk mendanai pembangunan secara berkelanjutan.
Menurut UN Habitat, LBF merupakan istilah kolektif untuk berbagai instrumen pembiayaan pembangunan yang berdasarkan nilai lahan. Instrumen tersebut dapat berbasis pada nilai lahan eksisting maupun kenaikan nilai lahan atau land value capture. Beberapa contoh dari instrumen LBF yaitu:
Melalui implementasi instrumen-instrumen LBF tersebut, banyak manfaat strategis yang bisa didapatkan, tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga bagi masyarakat. Berikut merupakan berbagai manfaat LBF yang mendukung pembangunan tata ruang, sosial, dan ekonomi secara berkelanjutan:
Sebagai kesimpulan, LBF merupakan strategi pembiayaan properti dan infrastruktur yang berkelanjutan, kontekstual, dan adaptif. Selain meningkatkan kapasitas keuangan daerah, LBF juga dapat memberi manfaat sosial ekonomi kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemanfaatan instrumen pembiayaan LBF berpotensi diterapkan dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan.
Penulis : Grace Olivia
Sumber :
https://kfmap.asia/blog/land-value-capture-menangkap-nilai-tanah-membangun-dengan-adil/4390
https://www.adb.org/
https://unhabitat.org/