Kawasan industri di Indonesia menjadi salah satu pilar utama dalam menarik investasi asing. Pemerintah, melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), berkomitmen mengembangkan kawasan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), komitmen investasi pengembangan kawasan industri yang masuk dalam PSN mencapai Rp2.785 triliun hingga 2039 untuk 41 kawasan industri. Rencana investasi ini mencakup pembangunan infrastruktur kawasan industri dan penyediaan fasilitas bagi para tenant.
Salah satu contoh sukses pengembangan kawasan industri di Indonesia adalah Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah yang menjadi bagian PSN sejak Juli 2024. Kawasan ini telah menarik sejumlah perusahaan multinasional untuk berinvestasi. Hingga November 2024, 21 investor telah menyerap lahan industri di KITB; lima di antaranya telah memulai operasional pabrik, sementara sebagian lainnya akan mulai beroperasi pada 2025. Sejak 2020, KITB berhasil menjual 339 hektar lahan dengan total investasi mencapai Rp18,7 triliun.
Selain KITB, Kawasan Industri Rebana yang meliputi wilayah Subang, Indramayu, dan Kertajati di Jawa Barat menjadi primadona investasi asing. Dengan target nilai investasi sebesar Rp169,5 triliun, kawasan ini mengembangkan industri semikonduktor, elektronika, petrokimia, hingga pusat riset teknologi digital. Menurut Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Rebana, terdapat 20 perusahaan yang akan mulai membangun proyek tersebar di 13 KPI (kawasan peruntukan industri).
Data terbaru dari Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan realisasi investasi di Indonesia pada kuartal III 2024 mencapai Rp431,48 triliun atau 26,15% dari target. Investasi asing memberikan kontribusi besar, dengan sektor penyumbang utama adalah industri logam dasar, barang logam, dan bukan mesin dengan USD10,18 miliar, disusul transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan USD3,97 miliar, serta pertambangan sebesar USD3,86 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan industri di Indonesia berhasil menarik perhatian investor asing, terutama di sektor manufaktur dan hilirisasi.
Namun, untuk kemajuan ke depannya, berbagai tantangan perlu dihadapi, diantaranya seperti kepastian hukum, birokrasi yang rumit, dan pengembangan infrastruktur pendukung masih perlu dilengkapi. Pada dasarnya Pemerintah telah selalu berbenah untuk menjawab tantangan yang dihadapi, diantaranya dengan penyediaan regulasi dan pemberian insentif fiskal yang diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Indonesia.
Apabila tertarik untuk melakukan investasi pada lahan industri, dapat menghubungi link berikut : https://kfmap.asia/contact-us/service/2/general-agency
Penulis : Alivia Putri Winata
Sumber :
https://ekonomi.bisnis.com/
https://www.tempo.co/
https://www.antaranews.com/
https://www.kawasanindustri.id/
https://nasional.kontan.co.id/