Geliat Sektor Teknologi dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Properti | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Geliat Sektor Teknologi dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Properti
Date: Thursday, 8 December 2022

Memasuki tahun 2023, beberapa ancaman seperti resesi global dan persiapan tahun politik menjadi hal yang perlu diwaspadai. Ancaman ini tercermin pada performa beberapa perusahaan teknologi besar, yang tengah melakukan efisiensi saat ini.

Beberapa perusahaan yang melakukan perampingan tenaga kerja, mulai dari jenis perusahaan startup unicorn dan decacorn. Beberapa dari manajemen perusahaan tersebut mengaku bahwa hal ini bukanlah keputusan yang mudah ataupun yang diinginkan oleh manajemen, namun hal tersebut adalah keharusan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi yang tinggi.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan terjadi di negara tetangga seperti Singapura, Vietnam, bahkan Amerika Serikat. Meskipun dengan alasan yang sedikit berbeda akuisisi Twitter oleh Elon Musk juga menyebabkan pengurangan karyawan Twitter dengan jumlah yang signifikan. Elon Musk mengharuskan karyawan Twitter untuk bekerja di kantor dalam waktu 40 jam tiap minggu, yang sebelumnya diperbolehkan untuk work from anywhere

Sektor teknologi, tidak hanya driver factor untuk pertumbuhan ekonomi dalam ranah global. Di Jakarta, sektor teknologi memainkan peran penting dalam perkembangan permintaan sewa kantor selama paruh pertama tahun 2022. Berdasarkan riset Knight Frank Indonesia, selama paruh pertama tahun 2022 transaksi leasing kantor didominasi oleh lima sektor yang salah satunya adalah bidang information technology (IT).

Bahkan, okupansi kantor oleh perusahaan teknologi di Kota Paris, Perancis, melebihi angka 70%. Perkembangan okupansi perusahaan teknologi tersebut didorong oleh ekspansi yang cepat dan pelonggaran peraturan social distancing.

Dinamika peningkatan efisiensi perusahaan tersebut menyebabkan ketidakpastian pada subsektor perkantoran. Menurut Hasan Pamudji, Director, Knight Frank Indonesia, Perusahaan melakukan kebijakan tersebut dikarenakan telah melakukan ekspansi yang terlalu besar namun perlu melakukan efisiensi untuk survival perusahaan.

 

Penulis: Tristan Dimastyo Ramadhan

Sumber:

www.knightfrank.com

https://tekno.kompas.com

 

Artikel Terkait

Nasib Perkantoran Jakarta di Tengah Kebijakan Hybrid Working

Fenomena The Great Return, Kembalinya Para Pekerja ke Unit Perkantoran

Riuh Rendah Dinamika Perkantoran CBD Jakarta

Share:
Back to Blogs