Work From Cafe: Pergeseran Budaya Kerja dan Potensi Bisnis F&B

Friday, 22 August 2025

Fenomena work from home kini bertransformasi menjadi work from café. Coffee shop semakin laris dengan kunjungan pembeli yang membawa gawai, memesan, lalu fokus bekerja dengan laptopnya. Fenomena ini membuka peluang bagi para investor dan pengusaha di bidang food and beverage (F&B) untuk membuka café di berbagai tempat. 

Berdasarkan data survei oleh perusahaan analis swasta multinasional, 64% pekerja jarak jauh di Asia Tenggara memilih bekerja dari café sebagai alternatif dengan alasan fleksibilitas waktu dan suasana yang tidak kaku. Selain itu, terdapat peningkatan 40% kunjungan ke café di weekday, terutama café di dengan fasilitas WiFi cepat dan akses stop kontak yang memadai.

Café dilirik sebagai tempat bekerja dengan berbagai alasan. Nuansa café dinilai dapat meningkatkan produktivitas. Suara-suara riuh halus percakapan dan pemandangan yang terus berubah dalam café, memberikan efek pengalihan yang pas untuk mendorong kreativitas. Tak heran jika café berhasil menjadi tempat bagi seniman menghasilkan karya, seperti JK Rowling yang menulis Harry Potter sambil menjelajahi café di Edinburgh. 

Momentum ini dimanfaatkan pengusaha dengan menghadirkan gerai kopi berbasis waralaba. Konsep waralaba dianggap lebih kuat bertahan di tengah persaingan ketat café yang semakin jenuh. Kemendag mencatat sektor F&B mendominasi bisnis waralaba nasional dengan porsi sebesar 47,77%. 

Meskipun konsumsi kopi per kapita Indonesia masih lebih rendah dibanding negara lain, potensi bisnis coffee shop masih terbuka. Bahkan saat masa pandemi lalu, bisnis waralaba coffee shop gigih bertahan, meskipun kondisi ekonomi memburuk. Sebagai contoh, salah satu brand kopi ready-to-drink lokal berhasil membuka 400 gerai pada tahun 2021 dan terus berkembang hingga saat ini.

Tidak kalah dengan brand coffee shop asing, eksistensi brand lokal bertahan dengan menempati gerai yang dekat dengan permukiman warga sehingga memudahkan akses pelanggan menuju gerai kopi. Tidak hanya itu, pengusaha juga terus mencoba untuk membuka gerai di kota dan kabupaten baru untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Opsi café juga semakin beragam seiring dengan inovasi yang pengusaha lakukan, supaya dapat memberikan solusi untuk kebutuhan pelanggan. Dengan ini, pelanggan dengan niat work from café tidak perlu repot mencari café untuk bekerja.

 

 

Penulis: Dita Aulia Oktaviani

Sumber:

https://kfmap.asia/blog/ketangguhan-bisnis-waralaba-coffee-shop/2277

https://mediaindonesia.com/

https://rri.co.id/

https://www.antaranews.com/

https://www.bbc.com/

Share:
Back to Blogs