Efek dari pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun ini tentu turut membawa perubahan ke dalam dunia properti. Dimana konsep sebuah rumah tidak hanya sekedar sebagai hunian tetapi juga menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menenangkan untuk bekerja serta bersekolah dari rumah.
Saat ini, berlanjutnya pola kerja work from home lebih dari 50% terbukti memberikan efisiensi bagi perusahaan. Namun memang tatanan hidup atau lifestyle masyarakat saat ini cenderung berubah dengan WFH.
Pola kerja di rumah menjadikan masyarakat sekarang cenderung mulai memilih ruang terbuka untuk berekreasi dan bersosialisasi, contohnya seperti ke laut atau pantai, dan gunung. Hal tersebut pun menjadi pemicu dari semakin meningkatnya minat konsumen akan hunian tepi pantai.
Di London, Manhattan, Singapura, Hongkong dan kota dunia lainnya telah banyak berdiri apartemen/hunian mewah yang terletak di tepi pantai. Namun, untuk di Indonesia sendiri masih sedikit hunian yang terletak di tepi pantai, sebagian besar masih terletak di tengah kota. Padahal hunian di tepi pantai juga memiliki banyak keunggulan, salah satunya yaitu menawarkan spot bertemakan alam yang dapat memberikan inspirasi, ketenangan dan kenyamanan.
Hunian tepi pantai di Indonesia bisa ditemukan di Ibukota Jakarta. Salah satu lokasi favorit yang menjadi bidikan pengembang untuk mendirikan apartemen di tepi pantai adalah daerah Pluit, Jakarta Utara. Lokasi tersebut dipilih karena dekat dengan garis pantai dan ragam fasilitas publiknya juga yang lengkap. Mulai dari pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah. Selain itu, Pluit juga merupakan sebuah kawasan yang kental akan sejarahnya yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa dan bangunan peninggalan jaman kolonial.
Hunian tepi pantai kini semakin dilirik oleh para konsumen properti, karena memiliki keuntungan dan daya tariknya tersendiri. Hunian tepi pantai memiliki potensi yang baik untuk dijadikan sebagai sebuah alternatif investasi.
Penulis : Tasya Oktaviani
Sumber:
www.liputan6.com
www.bisnis.com
www.rumah.com