Temuan tentang Next Gen pada The Wealth Report 2025
Friday, 14 March 2025

Knight Frank baru saja merilis The Wealth Report 2025, seperti yang kita ketahui bahwa The Wealth Report adalah laporan terkait pembaruan data populasi UHNWI dan HNWI yang dipantau dengan metode cohort, dengan menggunakan wealth sizing model.

Wealth sizing model setidaknya menggunakan beberapa variabel berikut, yaitu : koefisien Gini (distribusi pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah), PDRB per kapita, angka harapan hidup, konsumsi atau belanja pemerintah dan risiko politik.

Dari model pengukuran yang dilakukan, Indonesia tergolong dalam 30 negara di dunia yang memiliki pertumbuhan populasi UHNWI (crazy rich) yang positif. Di posisi ini, dari Asia, Indonesia berada bersama 

China, Jepang, India, Singapur, Australia, Hongkong, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam.

Indonesia, tergolong negara yang kerap menjadi sorotan dalam The Wealth Report, hal ini dikarenakan pertumbuhannya yang cukup progresif di tengah negara lain di Asia.

Umumnya The Wealth Report melakukan attitude survey, yang dilakukan dengan menginterview para private bankers, wealth advisors, dan perwakilan dari family offices yang mengelola klien dengan aset lebih dari US$3 trillion (50T IDR).

Pada The Wealth Report melakukan survey family offices, dan juga private investor muda. Representasi family office yang diinterview dari beberapa kota, diantaranya London, Singapore, New York, Geneva, Sydney dan Hong Kong SAR, dan beberapa kota besar lainnya.

Salah satu yang menarik adalah survey yang dilakukan pada para investor muda, karena hal ini akan menjadikan gambaran terkait arah investasi dalam jangka panjang. Berikut beberapa temuannya yang disebutkan dalam The Wealth Report 2025 :

  1. Perjalanan international, event budaya, kesehatan dan pendidikan menjadi pengalaman yang berharga, dan dinilai baik untuk investasi dalam sektor/kegiatan tersebut.
  2. Aset premium yang paling diminati diantaranya adalah : properti premium, luxury car, dan private jet.
  3. Tidak seluruh investor muda memiliki rumah, 28% menyewa bahkan tinggal dengan orang tua.
  4. Tipe investasi yang diminati adalah saham, property dan cash.
  5. Nilai transaksi terbesar yang dilakukan pada platform digital yang tidak diketahui siapapun, berkisar $10.000-$50.000 (atau sekitar 170 juta sampai 850 juta).
  6. Lebih dari separuh investor muda memilih untuk membeli produk yang ramah lingkungan, meski harganya dibanderol 20% lebih tinggi.
     

Pada The Wealth Report sebelumnya, sejak tahun 2024 memang telah diindikasikan mulai terjadi peralihan pertumbuhan crazy rich yang tumbuh pada usia muda (generasi millenial dan gen z), peralihan ini terjadi karena crazy rich generasi baby boomers dan greatest generation kemungkinan besar akan menyerahkan pengelolaan kekayaannya pada anak atau cucunya, yang saat ini tergolong sebagai generasi millenial.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

https://www.knightfrank.com/wealthreport

https://kfmap.asia/blog/wealth-sizing-model-bagaimana-dengan-indonesia/2570

https://kfmap.asia/blog/tren-pertumbuhan-crazy-rich-indonesia/2554

Share:
Back to Blogs