Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini menyebutkan bahwa ekonomi dunia akan mengalami resesi berdampak pada terjadinya lonjakan inflasi sebagai dampak dari konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan.
Peningkatan inflasi tersebut diikuti oleh kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral di negara Eropa dan Amerika dengan menaikkan tingkat bunga acuan, dimana ini juga akan berdampak pada kebijakan yang diambil bank sentral di negara lainnya.
Bank Indonesia sendiri juga telah menaikkan suku bunga acuan pada Agustus 2022 lalu, dimana kenaikan tersebut merupakan yang pertama sejak November 2018 atau dalam 44 bulan. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility naik menjadi 5 persen.
Di tengah kondisi kenaikan inflasi saat ini, sektor properti masih bisa menjadi pilihan investasi sebelum terjadinya lonjakan harga karena inflasi. Hal ini, mengingat industri properti di Indonesia telah membuktikan ketahanannya melalui berbagai situasi krisis dan tetap dapat memberikan peningkatan value yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pasar Properti Hunian Global juga mencatatkan pertumbuhan harga dua digit pada kuartal II 2022. Survei Indeks Harga Rumah Global yang dilakukan oleh Knight Frank juga menunjukkan bahwa harga rata-rata properti hunian di 56 negara pada kuartal II juga meningkat sebesar 10%.
Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa produk properti dapat dianggap anti inflasi inflasi dengan nilainya yang terus meningkat. Volume investasi global untuk sektor properti sendiri pada Kuartal I 2022 meningkat 30% jika dibandingkan dari tahun 2021 pada periode yang sama.
Sementara itu, berdasarkan Knight Frank global juga mengatakan bahwa Wealth Report Attitudes Survey mengkonfirmasi bahwa 23% UHNWI global telah meningkatkan portofolio untuk investasi dengan produk properti yang menurut mereka menghasilkan pendapatan.
Produk properti menjadi salah satu opsi investasi di tengah berbagai tantangan, seperti kondisi naiknya suku bunga dan inflasi saat ini.
Penulis: Maya Talitha Az Zahra
Sumber:
www.ekonomi.bisnis.com
www.bi.go.id
www.knightfrank.com
www.mansionglobal.com
www.bloomberg.com
Artikel Terkait:
Meski Tidak Mudah Milenial Masih Berpeluang Untuk Miliki Hunian