Meski Tidak Mudah, Milenial Masih Berpeluang untuk Memiliki Hunian | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Meski Tidak Mudah, Milenial Masih Berpeluang untuk Memiliki Hunian
Date: Thursday, 4 August 2022

Mengutip Christine Li, Head of Research dari Knight Frank Asia-Pacific, generasi muda di Asia Pasifik cenderung tidak buru-buru membeli rumah karena masih ingin membiayai kebutuhan orang tua.

Selain itu, profil generasi muda saat ini yang umumnya masih rendah terkait culture savings for housing, preferensi lebih tinggi terhadap pengeluaran untuk hobby dan traveling, dan kecenderungan pola kerja yang berpindah dan berwirausaha memberikan tantangan tersendiri bagi generasi milenial untuk membeli rumah melalui mekanisme pembiayaan melalui perbankan.

Berbagai budaya dan perspektif yang berkembang saat ini, diantaranya menjadikan tantangan internal bagi milenial untuk memiliki hunian. Generasi muda, baik dari kelompok generasi milenial maupun generasi z saat ini menempatkan komposisi terbesar dari populasi penduduk Indonesia, atau sekitar 53%. Dengan komposisi tersebut, setidaknya 81 juta milenial belum memiliki hunian.

Saat ini, dari sektor perumahan vertikal, setidaknya terdapat 1238 unit baru dengan kisaran harga dibawah 16 juta per meter persegi di DKI Jakarta. Dengan harga yang kompetitif, belum lagi PPN DTP dan promo dari pengembang memberikan kemudahan untuk membeli hunian. Lokasi-lokasi hunian yang terjangkau dengan milenial diantaranya berlokasi pada wilayah dengan aksesibilitas cukup baik, seperti dekat dengan lokasi TOD atau stasiun kereta api, seperti di wilayah Tanjung Barat, MT Haryono, Ciracas, dsb.

Peluang ini perlu segera ditangkap, mengingat indeks pertumbuhan harga residential di Jakarta selalu positif. Jika ditunda, kenaikan harga akan terus terakumulasi, belum lagi dampak krisis global yang cukup mempengaruhi, meski tidak secara langsung. Dari sisi supply, pengembang dapat mengadaptasi kebutuhan dan kapasitas pembiayaan generasi milenial dalam bentuk produk yang inovatif. Selain itu, pengembang perlu melakukan digitalisasi pemasaran untuk membantu produknya dapat diakses oleh generasi milenial. 

Sementara itu, sektor perbankan juga memberikan penawaran untuk memiliki hunian, diantaranya dengan down payment yang rendah, tenor yang panjang, dan promosi subsidi seharusnya menjadi peluang bagi generasi milenial untuk memiliki hunian.

Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh generasi milenial dan generasi penerusnya adalah dengan meningkatkan savings dan menjaga income-to-debt ratio agar memudahkan proses pengajuan kredit kepemilikan hunian. Walau mungkin perlu dipahami bahwa khususnya di Asia, generasi milenial merupakan sandwich generation dengan berbagai beban pengeluarannya.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.katadata.co.id

www.kompas.com

www.asiapropertyawards.com

 

Artikel Terkait:

Gen Z dan Ceritanya dalam Investasi Properti

Share:
Back to Blogs