Smart Building untuk Smart City | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Smart Building untuk Smart City
Date: Friday, 7 May 2021

Seperti yang kita ketahui, smart city merupakan salah satu inovasi perkotaan dalam melakukan optimalisasi pengelolaan menuju efisiensi. Di Indonesia, beberapa kota yang sudah siap dalam proses penerapannya hal tersebut di antaranya yaitu DKI Jakarta, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Padang, Banyuwangi, serta beberapa kota lainnya.

Survey terbaru dari Oracle Corporation dan ESI ThoughtLab dengan judul “Solusi Smart City  untuk Dunia yang Lebih Baik” menemukan fakta bahwa adanya fenomena pandemi ternyata mendorong sebuah kota untuk menjadi lebih cepat dalam persiapan menuju smart city, termasuk kota-kota di Indonesia.

Tentunya terdapat beberapa indikator dalam penentuan smart city, salah satunya adalah keberadaan smart building. Smart building atau Gedung cerdas ini erat kaitannya dengan aplikasi teknologi untuk penghematan energi yang sudah banyak diterapkan pada hunian-hunian di Korea Selatan dan Singapura.

Konsep dengan teknologi tinggi ini bertujuan untuk mengoptimalkan sebuah bangunan yang  biasanya menggunakan PLC (Programmable Logic Controllers) sebagai teknologi super modern lalu dihubungkan pada komponen sensor lain untuk pengendalian bagian dari rumah.

Smart building sendiri memiliki beberapa komponen, berikut ini adalah komponennya :

  1. Suhu dan kelembapan
    Dalam pengintegrasiannya, menggunakan sensor temperature dan suhu untuk mengetahui kapan AC atau pemanas ruangan sebaiknya dinyalakan atau dimatikan.
  1. Pencahayaan
    Pengoperasian terkait pencahayaan misalnya saat cahaya yang masuk ke ruangan cukup banyak, maka lampu akan otomatis redup atau bahkan mati. Selain itu bila digabungkan dengan suhu dan kelembapan, misalnya saja kondisi ruangan lembap maka jendela dapat terbuka secara otomatis dan lampu akan mati seiring dengan banyaknya cahaya matahari yang masuk melalui jendela ruangan.
  1. Energi
    Untuk energi sendiri, dalam pengoperasiannya lebih untuk mengetahui banyaknya energi yang digunakan sehingga penghuni dapat menghemat penggunaan energi tersebut.
  1. Keamanan
    Untuk keamanan, sekarang ini sudah mulai banyak kunci digital yang dijual di pasaran seperti kunci yang menggunakan sidik jari, QR Code, barcode, RFID, dan lain-lain. Dalam konsep penerapannya dapat digunakan misalnya terdapat pengunjung yang berhasil masuk ke rumah dengan menembus door lock, maka sensor dapat mengirim data saat pintu terbuka sehingga CCTV langsung bisa menyala dan merekam kondisi ruangan yang dimasuki pengunjung. Hal ini dapat pula dipantau melalui smartphone.

Komponen smart building akan berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, seperti yang kita gunakan saat ini smart door lock dan cctv pada perkantoran serta smoke detector dan private lift dan pengaturan penggunaan perangkat listrik yang berbasis efisiensi. Aplikasi konsep ini secara massif akan berdampak positif terhadap lingkungan  hidup dan kualitas hidup penduduk perkotaan secara keseluruhan. Untuk diskusi lebih lanjut mengenai smart building, Anda dapat menghubungi https://kfmap.asia/contact-us/service/4/property-and-engineering-services.

Penulis : Muthia

Sumber :

https://mti.binus.ac.id/

https://www.rumahku.com/

https://properti.kompas.com/

Share:
Back to Blogs