Salah Satu Performa Sektor Penyerap Lahan Industri | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Salah Satu Performa Sektor Penyerap Lahan Industri
Date: Friday, 29 January 2021

Iklim investasi properti di Indonesia dinilai sangat baik. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di sepanjang 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi 1,1% dari target investasi yang ditetapkan sebesar Rp 817,2 triliun. Secara rinci, realisasi investasi tersebut tersebar dalam dua sub investasi. Pertama, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 413,5 triliun atau setara 50,1% dari total realiasi investasi. Kedua, penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) senilai Rp 412,8 triliun, sama dengan 49,9% dari pencapaian penanaman modal tahun lalu.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan akan ada perusahaan yang  merelokasi investasinya ke Indonesia. Terdapat 136 perusahaan yang akan melakukan relokasi, 14 perusahaan diantaranya sudah memiliki intensi dan 122 sisanya potensial. Dengan ini, maka terdapat potensi katalis positif bagi emiten kawasan industri, dimana akan meningkatkan permintaan lahan untuk membangun pabrik sehingga ini berpotensi memberikan ruang bagi pengembang kasawan industri untuk meningkatkan penjualan lahan dan akan menopang pendapatan perusahaan.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan ada empat perusahaan besar yang segera merealisasi investasinya di Indonesia. Sektor usaha yang akan didirikan investor asing tersebut yakni terkait industri hulu-hilir mobil listrik. Pertama, Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL yang berencana membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai foreign direct investment (FDI) mencapai US$ 5,2 miliar. Menurut Bahlil, CATL sudah menandatangai kontrak tersebut, harapannya tahun ini bisa mulai beroperasi.

Kedua, LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar US$ 9,8 miliar untuk membangun industri baterai terintegrasi. Ketiga Badische Anilin-und Soda-Fabrik atau BASF berencana membangun industri precursor dan katod. Keempat, Tesla, Inc. yang akan membuat ekosistem industri mobil listrik. Namun, untuk nilai investasi BASF dan Tesla, Bahlil belum bisa menyampaikannya.

Masuknya investasi-investasi dari perusahaan besar tersebut menjadi daya tarik investor asing lainnya untuk menaruh modalnya di Indonesia. Sentimen positif itu akan membuat iklim investasi di tahun ini makin baik di mata investor, meskipun saat ini dirasakan sebagai masa pertumbuhan ekonomi yang penuh tantangan.

 

Penulis : Miranti Paramita

Sumber :

https://investasi.kontan.co.id/

https://ekonomi.bisnis.com/

Share:
Back to Blogs