Rumah Anti Bencana | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Rumah Anti Bencana
Friday, 16 April 2021

Cuaca tidak menentu kerap menimbulkan bencana alam. Kondisi ini berbahaya juga untuk hunian kita. Oleh karena itu, penting untuk melihat kondisi hunian bagi calon penghuni rumah baru, terutama untuk melihat design hunian dalam beradaptasi dengan bencana.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui terkait konsep dan karakter desain rumah yang tahan terhadap bencana alam :

  1. Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa (Barrataga)
    Bangunan ini merupakan hasil gagasan dari Prof. Ir. Sarwidi, Pakar Rekayasa Gempa Universitas Islam Indonesia.  Rumah yang dikembangkan atas dasar respon terhadap gempa Yogyakarta tahun 2006 ini memiliki makna filosofis untuk menyelamatkan diri. Bentuknya pun seperti limas atau joglo dengan pasir 20 cm sebagai pondasi yang kuat untuk meredam getaran bangunan. Selain itu penguatan besi tulangan bangunan yang saling mengait. Melihat dari penjelasan tersebut, Barrataga merupakan rumah anti gempa.
  1. Rumah Instan Sederhana Sehat (Ristha)
    Konsep ristha sedikit unik, yaitu tanpa menggunakan bata dan semen dalam pembangunannya. Bangunan ini menggabungkan panel-panel beton dengan baut. Ristha dapat diselesaikan secara cepat karena komponennya dibuat secara pabrikasi dengan konstruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran modular. Rumah ini dapat digunakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan sebagai tempat berlindung bencana.
  1. Rumah Unggul Sistem Panel (Ruspin)
    Ruspin merupakan pengembangan dari Ristha, yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui badan penelitian pengembangan. Kelebihannya ialah simpul sulit yang terdapat pada Ristha tidak digunakan lagi pada Ruspin melainkan menggantinya dengan teknologi baru.
  1. Rumah Instan Kayu (RIKA)
    Rumah dengan konstruksi kayu merupakan rumah yang relatif mudah dirancang tahan gempa karena materialnya lebih ringan dari beton dan baja. Rumah ini juga merupakan karya PUPR yang terbuat dari pengolahan kayu kelas rendah cepat tumbuh menjadi kayu degan kelas kualitas nomor 1 dengan menggunakan system Laminated Veneed Lumber (LVL) sehingga tahan akan guncangan.
  1. Growing House
    Lagi-lagi dari Yogyakarta, growing house merupakan hasil karya 5 mahasiswa UGM Yogayakarta dengan konsep desain dengan tiga tahap, yaitu home for all, space for all, and life for future. Panel surya terdapat dalam rumah ini dan didesain dengan tingkat keamanan yang baik dan juga menyediakan desain khusus untuk difabel.

Bentuk adaptasi terhadap bencana yang diterjemahkan dalam desain rumah anti bencana menjadi sangat penting, sebagai upaya mengadopsi kearifan lokal dalam mencapai ketahanan bencana. Selain itu, tentu saja konsep ini akan meminimalkan risiko kerugian dan korban dalam kejadian bencana.

Penulis : Muthia

Sumber :

https://www.rumah.com/

https://www.popmama.com/life/

Share:
Back to Blogs