Belakangan ini, tutupnya anchor tenant dalam beberapa ritel membawa kekhawatiran terhadap performa sektor ritel secara umum. Memang, kondisi ini diprediksi akan berdampak pada menurunnya keterisian ruang ritel.
Berdasarkan pantauan dari Knight Frank Indonesia, anchor tenant memang umumnya berada pada jenis ritel strata, yang saat ini sedang mengalami penurunan jumlah traffic kunjungan, diikuti dengan peningkatan ruang kosong.
Memang tidak dapat dipungkiri, dengan skala ruang ritel yang besar, anchor tenant memang perlu berada pada ritel dengan traffic yang tinggi untuk memastikan keberlanjutan transaksi di ruang ritelnya.
Selain anchor tenant tersebut, ada beberapa gerai FnB yang secara resmi juga menyatakan tutup operasionalnya di Jakarta tahun ini.
Di tengah kondisi tersebut, saat ini terpantau terdapat peningkatan harga sewa berkisar 1-2% di beberapa ritel di Jakarta. Memang, kondisi penurunan keterisian ruang tidak terjadi pada seluruh ritel. Secara umum, ritel kelas menengah-atas umumnya memiliki resiliensi yang lebih tinggi.
Optimisme pada pertumbuhan sektor ritel juga nampak dari komitmen 3 ritel baru yang akan hadir di Jakarta tahun ini. Selain itu ada tambahan 3 ritel lainnya yang masih akan hadir sampai tahun 2025.
Pencabutan PPKM diharapkan dapat membantu menstimulasi tingkat kunjungan yang membaik di sektor ritel saat ini.
Resiliensi memang tidak terlepas dari inovasi ruang ritel. Saat ini lifestyle mall dan juga alfresco retail space menjadi trend baru yang menawarkan pengalaman berinteraksi sekaligus kuliner di luar ruang.
Penulis: Syarifah Syaukat
Sumber:
Artikel Terkait
PPKM Telah Dicabut Tapi Daya Beli Belum Lagi Pulih