Rekam Jejak Performa Sektor Properti di Tahun-Tahun Politik | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Rekam Jejak Performa Sektor Properti di Tahun-Tahun Politik
Friday, 1 March 2024

Tahun politik, menjadi periode pesta demokrasi 5 tahunan di Indonesia. Titik ini memberikan berbagai implikasi terhadap seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia, tidak terkecuali bagi kegiatan di sektor properti. Di antara subsektor properti yang berkembang di Indonesia adalah, residensial dan komersial.

Berikut ulasan singkat dari napak tilas performa susbsektor properti pada beberapa periode tahun politik di Indonesia.

Residential

Subsektor hunian, atau residensial. Menjadi salah satu subsektor yang tumbuh dengan daya tahan tinggi, meski dihantam pandemi pada periode 2020-2022 lalu.

Sementara itu, performa susbsektor ini di tengah tahun politik, jika ditelaah berdasarkan data permintaan tahunan apartemen (hunian vertikal) di Jakarta sepanjang 3 periode pemilu sebelum ini, didapatkan bahwa residential justru cenderung tidak terlalu terpengaruh dengan kegiatan tahun politik. Meski ada kalanya terkoreksi pada Pemilu di tahun 2009 dan 2014, namun kembali pulih dengan catatan yang meningkat di tahun berikutnya.

Bahkan setelah tahun 2014, permintaan tahunan meningkat dua kali lipa dari tahun sebelumnya. Namun, memang pengembang terlihat mengejar pembangunan/konstruksi proyeknya sebelum pemilu agar segera selesai, hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan kebijakan.

Sementara itu, pada salah satu subsektor properti komersial, seperti perkantoran. Berikut ulasan singkatnya.

Perkantoran

Berdasarkan data pengalaman pemilu yang berlangsung di Indonesia, setidaknya dalam 3 periode terakhir, dalam rekam jejak data yang dimiliki Knight Frank Indonesia terungkap bahwa, memang performa subsektor perkantoran mengalami dampak dan umumnya terkoreksi, jika dilihat dari sisi keterisian ruang/tingkat okupasi, dengan rerata koreksi pada kisaran 2-4%.

Meski demikian, di tahun 2014, tingkat okupansi perkantoran dapat bertahan, atau stabil pada kisaran rerata okupansi 96%. Pola yang sama juga terjadi untuk fluktuasi harga sewa ruang perkantoran di masa pemilu di Indonesia.

Keterisian ruang baru di tengah tahun politik, memang umumnya tertahan. Hal ini karena pelaku bisnis perlu memastikan bahwa dinamika regulasi yang bergulir.

Untuk itu, pergerakan dan tren pertumbuhan dari subsektor properti di tengah tahun politik perlu senantiasa difahami, untuk memitigasi dampak tahun politik terhadap sektor properti dan memelihara pertumbuhan dari bisnis properti, agar terus memiliki kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

https://kfmap.asia/research/rilis-pers-property-outlook-2024/2946

Share:
Back to Blogs