Proyek Infrastruktur Besar & Dampaknya pada Properti di Indonesia 2025
Friday, 28 March 2025

Perkembangan infrastruktur di Indonesia terus menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan berbagai sektor pembangunan, termasuk properti. Pada tahun 2025, berbagai proyek infrastruktur besar, baik di sektor transportasi, energi, maupun pembangunan kota baru, mulai menunjukkan dampak yang signifikan terhadap dinamika harga properti di sejumlah wilayah. 

Misalnya saja Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), setelah resmi beroperasi, proyek ini telah menciptakan kawasan-kawasan penyangga baru yang berkembang pesat di sepanjang jalur lintasannya. Daerah seperti Walini dan Tegalluar, yang dulunya belum begitu dikenal, kini mengalami kenaikan harga tanah secara signifikan akibat meningkatnya potensi aksesibilitas dan pembangunan kawasan komersial di sekitar stasiun.

Hal lain terjadi pada ruas Tol Trans-Sumatera. Proyek tol yang membentang dari Lampung hingga Aceh ini tidak hanya mempercepat waktu tempuh antarkota di Sumatra, tetapi juga meningkatkan daya tarik investasi di sektor properti. Dengan kemudahan akses yang semakin baik, lahan di sekitar pintu tol mulai menjadi incaran investor, khususnya untuk pembangunan perumahan, pergudangan, dan area komersial.

Sementara itu, pembangunan IKN di Kalimantan Timur menjadi salah satu proyek yang paling berdampak luas pada sektor properti. Seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan utama, bendungan, dan fasilitas pemerintah, harga tanah di kawasan Penajam Paser Utara melonjak tajam. Hal ini juga memicu perkembangan properti di daerah sekitarnya, yang diprediksi akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.

Pembangunan infrastruktur besar ini berpengaruh langsung pada kenaikan harga tanah dan properti. Beberapa dampak turunan yang dapat diamati, antara lain:

Semakin dekat suatu lahan dengan proyek infrastruktur besar, semakin tinggi kenaikan harga yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aksesibilitas, yang membuat kawasan tersebut lebih strategis bagi investor maupun penghuni.

  • Peningkatan Permintaan Properti

Dengan adanya jalur tol, kereta cepat, atau fasilitas baru lainnya, banyak masyarakat dan pengembang properti yang mulai melirik kawasan-kawasan baru sebagai tempat tinggal atau investasi jangka panjang. Hal ini mendorong munculnya perumahan baru, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri di daerah yang sebelumnya kurang berkembang.

Proyek infrastruktur yang besar juga berpotensi membawa perubahan sosial dan ekonomi. Daerah yang sebelumnya dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengalami gentrifikasi, penduduk lama terpaksa pindah karena kenaikan harga lahan dan biaya hidup. Selain itu, perubahan tata ruang menjadi lebih terencana untuk mendukung pertumbuhan kawasan baru. Namun, gentrifikasi akan memberikan dampak sosial baru, baik pada wilayah terkait, maupun wilayah sekitarnya di masa depan.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://pu.go.id/

https://www.kompas.com/

https://www.bisnis.com/

Share:
Back to Blogs