Pro dan Kontra DIRE: Investasi Properti Tanpa Memiliki Bangunan

Friday, 7 November 2025

Investasi properti umumnya berkaitan dengan kepemilikan aset fisik, seperti rumah, ruko, maupun aset bangunan lainnya. Namun, seiring perkembangan sektor properti dan keuangan, siapapun bisa memiliki portofolio aset real estat tanpa perlu membeli dan mengelola properti sendiri. Mekanisme semacam ini dilaksanakan melalui Dana Investasi Real Estat (DIRE), atau di lingkup internasional dikenal dengan Real Estate Investment Trusts (REITs).

DIRE merupakan sebuah instrumen investasi yang menghimpun dana dari masyarakat untuk diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat, dan/atau kas dan setara kas. 

Aset real estat yang dapat diinvestasikan melalui DIRE mencakup gedung perkantoran, apartemen, hotel, dan gedung komersial, dan sebagainya. DIRE diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui ​POJK Nomor 64/POJK.04/2017 tentang Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Dalam implementasinya, DIRE tentunya memiliki sisi pro dan kontra bagi investor. Berikut merupakan sisi pro DIRE bagi investor:

  • Penghasilan pendapatan: Mirip seperti investasi saham, DIRE juga memberi dividen yang konsisten bagi investor. Dengan demikian, investor bisa memiliki pendapatan pasif dari aset real estat tanpa secara langsung memilikinya.

  • Modal investasi relatif rendah: Dibandingkan dengan berinvestasi melalui kepemilikan aset fisik real estat, investasi melalui DIRE membutuhkan modal yang lebih kecil. Hal ini membuat investasi properti bisa menjadi lebih terbuka bagi masyarakat umum.

  • Pengelolaan profesional: Aset dalam DIRE dikelola oleh manajer investasi properti yang profesional, sehingga proses investasi properti lebih sederhana bagi investor.

  • Diversifikasi portofolio: Melalui DIRE, investor bisa mendapatkan eksposur pada berbagai jenis aset real estat, sehingga risiko dan keuntungan relatif lebih tersebar.

Di sisi lain, DIRE memiliki sisi kontra juga bagi investor. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kekurangan mekanisme DIRE adalah popularitas yang masih kurang di Indonesia. Berikut adalah sisi kontra DIRE bagi investor:

  • Pertumbuhan yang tidak pesat: Perkembangan DIRE di Indonesia dapat dikategorikan lambat dibandingkan negara-negara lain, yang disebabkan oleh faktor regulasi serta kelembagaan. Dengan demikian, pertumbuhan DIRE sebagai instrumen investasi properti belum memberi pertumbuhan pesat.

  • Risiko pasar ekonomi: Sama halnya dengan investasi saham, DIRE juga rentan terhadap fluktuasi ekonomi dan pasar yang dapat mempengaruhi tingkat dividen kepada investor. 

Sebagai kesimpulan, DIRE merupakan instrumen investasi yang dapat membuka peluang baru bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam properti, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor real estat di Indonesia. Akan tetapi, beberapa catatan dalam perjalanannya menjadikan DIRE belum terlalu populer saat ini, upaya penataan yang lebih baik dalam sisi regulasi perlu didorong, agar DIRE menjadi instrumen investasi yang menarik dan diminati masyarakat luas.

 

Penulis: Grace Olivia

Sumber:

https://ojk.go.id/

https://www.nasdaq.com/ 

Share:
Back to Blogs