Di tengah tantangan ekonomi global dan nasional, sektor properti komersial di Indonesia, terutama ruko atau rumah toko, masih mampu menunjukkan daya tarik yang signifikan untuk para investor. Properti komersial tidak hanya menjadi aset strategis untuk kegiatan usaha tetapi juga sebagai bentuk investasi yang menghasilkan pendapatan stabil.
Menurut laporan Perkembangan Properti Komersial (PPKOM), pertumbuhan properti komersial masih stabil. Permintaan properti komersial untuk kategori sewa pada Kuartal III Tahun 2024 tumbuh sebesar 4,10% secara tahunan (yoy). Sementara itu, untuk kategori jual, pertumbuhan tercatat sebesar 0,27% (yoy).
Peningkatan permintaan pada kategori sewa terutama terjadi pada segmen perkantoran sewa dan convention hall. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Palembang, permintaan untuk convention hall meningkat pesat, didorong oleh maraknya kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Segmen hotel di Makassar dan Denpasar juga mencatatkan pertumbuhan permintaan signifikan, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan internasional.
Namun, di kategori jual, pertumbuhan yang melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 0,31% menjadi 0,27%. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan di beberapa segmen. Segmen lahan industri di Semarang, misalnya, menghadapi perlambatan akibat penyesuaian kebijakan investasi di kawasan tersebut. Hal serupa juga terjadi pada segmen warehouse complex di wilayah Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek), dan Palembang, yang disebabkan oleh penurunan aktivitas logistik modern.
Pada laporan yang sama disebutkan bahwa peningkatan permintaan belum berdampak signifikan terhadap kenaikan harga. Indeks Permintaan Properti Komersial untuk kategori sewa hanya tumbuh sebesar 2,09% (yoy) pada Kuartal III 2024. Sementara itu, kategori jual mencatatkan pertumbuhan harga sebesar 0,40% (yoy).
Meskipun potensinya besar, sektor properti komersial menghadapi sejumlah tantangan. Persaingan pasar yang semakin ketat menuntut pengembang untuk menciptakan produk yang unik, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Selain itu, perubahan kebijakan pemerintah, seperti insentif perpajakan atau peraturan tata ruang, serta fluktuasi ekonomi global, dapat memengaruhi dinamika pasar properti komersial di Indonesia.
Namun demikian, sektor properti komersial memiliki prospek yang menjanjikan jika dikelola dengan strategi yang tepat. Diversifikasi segmen, pengembangan fasilitas inovatif, dan fokus pada lokasi strategis adalah kunci untuk memanfaatkan peluang di sektor ini. Di sisi lain, pemanfaatan teknologi untuk pemasaran dan manajemen properti juga bisa menjadi keunggulan kompetitif bagi pelaku usaha properti komersial.
Dengan dukungan kebijakan yang memadai dan pengelolaan yang adaptif, properti komersial tetap menjadi sektor yang potensial untuk tumbuh di tengah berbagai tantangan.
Penulis : Alivia Putri Winata
Sumber :
https://investor.id/
https://www.bi.go.id/