Jika menelaah arus investasi saat pandemi masih berlangsung, realisasi investasi terus bergerak optimis, baik dari dalam maupun luar negeri. Meski capaian di kuartal kedua belum mencapai 50% dari total rencana capaian Rp 900 T di tahun 2021, namun optimisme terlihat dengan signal pergerakan investasi Indonesia yang membaik, ditengah pemulihan kondisi investasi global dan regional.
Dengan kantong demografi yang besar dan prospektif, Indonesia menjadi potensi pasar yang menarik dalam jangka panjang. Selain itu, mulai meredanya pandemi dan vaksinasi yang progresif memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum.
Untuk sektor properti di Indonesia, struktur investasi masih didominasi oleh PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), sementara untuk PMA (Penanaman Modal Asing) beberapa negara masih mendominasi, seperti Singapura, Jepang dan Cina. Umumnya masing-masing negara memiliki spesialisasi tersendiri terkait sub sektor yang dikembangkan.
Jika melihat kondisi saat ini, residensial masih menjadi proyek paling prospektif. Beberapa investor dari luar negeri seperti Jepang yang saat ini tengah bermitra dengan pengembang lokal untuk puluhan site hunian bergengsi di Jabodetabek.
Residensial juga masih menjadi ceruk investasi di Singapura, 3 dari 5 transaksi besar di Singapura pada kuartal ketiga 2021 ini berada di sektor residensial. Mixed development dan komersial juga menjadi sektor properti yang potensial untuk investasi di Singapura saat ini. Tidak ketinggalan sektor industri sebagai sektor penggerak juga memiliki kontribusi yang nyata dalam investasi properti. Total investasi di Singapura pada kuartal ketiga tahun 2021 mencapai 7,5 M US$.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber:
www.bisnis.com
www.knightfrank.com