Perspektif ESG di Sektor Properti Perkantoran pada Penghujung Tahun 2023 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Perspektif ESG di Sektor Properti Perkantoran pada Penghujung Tahun 2023
Friday, 22 December 2023

Knight Frank Asia Pasifik, dalam publikasinya (Y)OUR SPACE membahas preferensi CRE (corporate real estate) berdasarkan survey mengungkap bahwa, setidaknya sekitar 22% responden (CRE)  menyatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap capaian ESG, sementara itu 50% sisanya menyatakan moderate commitment untuk menuju ESG.

Flight to quality yang menjadi fenomena yang terjadi di sektor properti perkantoran ini, diartikan oleh CRE sebagai flight to accredited solutions, artinya pengelola properti akan menyusun upaya mencapai sertifikasi hijau pada aset-aset yang dimiliki menjadi hal yang akan dicapai kedepan. Setidaknya ini disampaikan oleh 51% responden saat ini.

Lalu Bagaimana dengan Kondisi di Indonesia Saat Ini ?

Sejak tahun 2022, Bursa Efek Indonesia memperkenalkan Index ESG yang dilabelkan pada perusahaan-perusahaan yang dinilai memperhatikan pilar keberlanjutan, sosial dan tata kelola dalam operasionalnya.

Index ESG menyiratkan prestige, karena perusahaan dengan label ESG dianggap mampu bertahan dan beradaptasi terhadap kebutuhan perubahan, memiliki risiko yang rendah untuk dikeluarkan dari bursa, dan umumnya memiliki nilai saham yang tinggi.

Ukuran ESG Index saat ini menjadi salah satu perhatian yang dipertimbangkan oleh investor, meski belum semua perusahaan yang terdaftar di pasar bursa telah memiliki ukuran ini. Sementara itu, beberapa perusahaan di sektor properti yang terdaftar di pasar bursa, saat ini tercatat telah mengantongi index ESG.

Properti berbasis ESG, saat ini masih direfleksikan dengan implementasi bangunan hijau, atau green building (atau aspek environment dari ESG). Meskipun beberapa bangunan properti baru telah menjadikan aspek sosial dan tata kelola sebagai salah satu elemen dalam operasional pengelolaan bangunannya.

Terkait green building, pada sektor properti komersial, khususnya sektor perkantoran di CBD Jakarta. Pada penghujung tahun ini, total stok gedung kantor hijau atau green office sekitar 15% meningkat dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Peningkatan stok tersebut menunjukan hal yang signifikan, mengingat dalam 3 tahun terakhir rerata peningkatan ruang kantor berbasis hijau tidak lebih dari 10% dari populasi gedung hijau yang ada saat ini di CBD Jakarta. Sementara itu, rerata keterisian ruang pada ruang kantor berbasis hijau relatif stabil di angka 72% dalam 2 tahun terakhir.

Berdasarkan informasi dari para pelaku pasar properti terungkap bahwa, bangunan hijau saat ini memang menjadi pembicaraan dan diperhitungkan oleh para occupier. Namun, sepertinya baru global occupier yang serius mempertimbangkan portofolio aset hijau. Sementara itu, occupier lokal masih fokus pada keterjangkauan dan keberlanjutan bisnis.

Penghujung tahun 2023, di tengah kondisi konflik global menyiratkan perspektif lokal yang terus bergerak dan optimis terkait investasi properti berbasis pembangunan berkelanjutan. Untuk Anda yang membutuhkan informasi kantor berbasis ESG yang unggul di Jakarta dan Kota besar lainnya, Anda dapat menghubungi tim Occupier Strategy and Solutions dari Knight Frank Indonesia, melalui link berikut ini https://kfmap.asia/services/occupier-services

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber :

https://kfmap.asia/blog/gedung-berbasis-esg-dan-pengelolaan-properti/2846

DRIVING CHANGE: THE STRUCTURE AND SHAPE OF FUTURE PORTFOLIOS - your-space (knightfrank.com)

Share:
Back to Blogs