Peran Konser Musik dalam Mendorong Pertumbuhan Industri MICE di Indonesia

Friday, 12 December 2025

Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) memegang peran strategis dalam perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2025. Hingga September 2025, pemerintah telah mendukung 134 penyelenggaraan acara dengan total 10,8 juta pengunjung. Kegiatan ini turut melibatkan sekitar 95.000 pekerja event dan 44.800 pelaku UMKM, serta menghasilkan perputaran ekonomi sebesar Rp 11,82 triliun.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia semakin dilirik sebagai destinasi penyelenggaraan kegiatan MICE, termasuk konser musik berskala nasional hingga internasional. Konser K-Pop, festival musik jazz, hingga pertunjukan artis dunia rutin digelar di Indonesia, terutama di Jakarta, sehingga menjadikan sektor hiburan sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan industri MICE.

Konser musik memainkan peran penting sebagai katalis positif bagi perkembangan industri MICE. Penyelenggaraan konser tidak hanya menggerakkan ekonomi kreatif dan pariwisata, tetapi juga mendorong pembangunan venue modern dan multifungsi di berbagai kota. Dampak ini secara tidak langsung meningkatkan citra Indonesia sebagai tuan rumah acara internasional, sekaligus memperkuat pendapatan nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan meningkatnya kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Jenis venue konser di Indonesia sangat beragam, bergantung pada skala acara. Untuk konser internasional dengan kapasitas besar, stadion seperti Gelora Bung Karno (GBK) dan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi pilihan utama, mampu menampung 70.000 hingga 82.000 penonton. Sementara itu, venue indoor seperti Indonesia Convention Exhibition (ICE), Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta International Expo (JIExpo), Indonesia Arena, dan Sentul International Convention Centre (SICC) digunakan untuk konser yang membutuhkan pengaturan akustik dan tata panggung lebih terkontrol.

Stadion GBK, yang mulai dibangun pada 1960 dan direnovasi pada 2016–2017 untuk Asian Games 2018, menjadi venue favorit promotor musik. Dengan kapasitas sekitar 78.000 penonton, lokasi yang strategis, serta infrastruktur pendukung yang lengkap, GBK mampu memberikan pengalaman konser yang optimal sekaligus meningkatkan potensi keuntungan bagi penyelenggara.

Sementara itu, Jakarta International Stadium (JIS), yang diresmikan pada 2022, telah menjadi alternatif utama untuk konser berskala besar. Dengan kapasitas sekitar 82.000 penonton, fasilitas atap buka-tutup (retractable roof), kualitas audio yang baik, dan media room modern, JIS telah menjadi lokasi berbagai acara internasional, termasuk Golden Disc Award dan konser musisi global.

Jakarta juga tengah memperkuat posisinya melalui kehadiran venue MICE baru, yaitu NICE (Nusantara International Convention Exhibition) yang saat ini sedang di bangun di kawasan PIK 2. Meski belum sepenuhnya rampung, NICE sudah banyak dipesan untuk berbagai kegiatan. Dengan luas lahan mencapai 400.000 m² dan area pameran yang dapat disewakan hingga 130.000 m², fasilitas modern dan teknologi canggih menjadikan NICE diproyeksikan sebagai magnet baru dalam industri MICE di Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya jumlah konser musik dan berkembangnya fasilitas venue modern di berbagai kota, Indonesia menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah yang kompetitif dalam industri MICE. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan sektor swasta menjadi kunci untuk memastikan pertumbuhan ini berkelanjutan, sehingga Indonesia dapat terus memperkuat posisinya sebagai destinasi utama acara berskala nasional maupun internasional.

 

Penulis : Miranti Paramita

Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/

https://investor.id/

https://wartaekonomi.co.id/

Share:
Back to Blogs