Sebagai perwujudan visi pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan mendorong transformasi ekonomi, Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor jalan tol terus dikebut sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Sebagai salah satu dari empat proyek jalan tol yang termasuk dalam daftar PSN 2025 - 2029, pembangunan Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi) dikabarkan telah berhasil membebaskan seluruh lahan yang diperlukan untuk keperluan konstruksi tahap I, sepanjang 49,68 kilometer.
Keseluruhan proyek ini direncanakan, akan membentang sepanjang 175,78 kilometer dan terbagi menjadi dua tahap. Tahap I akan menghubungkan wilayah Probolinggo – Besuki, sedangkan Tahap II akan melanjutkan hingga ke wilayah Banyuwangi sepanjang 125,72 kilometer.
Jika beroperasi secara penuh, jalan tol ini akan menghubungkan titik akhir tol Trans Jawa saat ini (di wilayah Probolinggo), dengan Banyuwangi di pesisir timur Pulau Jawa yang juga akan terintegrasi dengan Pelabuhan Ketapang, sehingga konektivitas tol Trans Jawa dapat meningkat secara signifikan.
Per 3 Agustus 2025, kemajuan konstruksi tahap I telah berada di angka 86,43% dengan segmen ruas Gending - Paiton ditargetkan selesai tahun 2025 ini, sedangkan segmen ruas Paiton - Besuki ditargetkan selesai pada tahun 2026.
Seiring dengan selesainya konstruksi tahap I ini, maka waktu tempuh Probolinggo – Besuki yang sebelumnya adalah 1 jam 15 menit, dapat dipangkas secara signifikan menjadi 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80 – 100 kilometer per jam.
Apabila keseluruhan ruas Tol Probolinggo – Banyuwangi telah beroperasi penuh, jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh menjadi hanya dua jam, sebelumnya memerlukan waktu lima jam melalui jalan arteri.
Rivan Achmad Purwantono, selaku Direktur Utama Jasa Marga, optimis bahwa dengan selesainya ruas tahap I ini akan mendukung penguatan ekonomi dan menekan kesenjangan infrastruktur antarwilayah di Jawa Timur.
Tidak hanya itu, keberadaan jalan tol ini juga berpotensi untuk mengembangkan wilayah di sekitarnya, khususnya dalam sektor properti residensial dan komersial, karena dapat meningkatkan aksesibilitas, mempercepat distribusi logistik, serta mendorong sektor pariwisata setempat.
Pada Tahap I, akan tersedia tiga gerbang tol dan simpang susun yang dapat digunakan oleh pengguna untuk menghubungkan ruas tol dengan jalan arteri, antara lain:
Penulis: Adhika Wisnu Aryo Putro Wibowo
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/sebanyak-28-proyek-jalan-tol-dihapus-hanya-4-jalan-tol-yang-ditetapkan-sebagai-psn/3905
properti.kompas.com
otomotif.kompas.com