Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung sedang menjadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan masyarakat Jawa Timur. Kehadiran Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara Kediri dan Tulungagung, serta mendorong pertumbuhan sektor ekonomi, properti, industri, dan pariwisata di wilayah sekitarnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh sektor industri pengolahan, perdagangan besar, dan eceran. Sementara itu, PDRB Kabupaten Tulungagung pada tahun 2024 naik 6,8% secara tahunan, yang juga ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan besar, dan eceran.
Oleh karena itu, pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung menjadi angin segar bagi para pelaku usaha karena dapat meningkatkan efisiensi mobilitas antarwilayah dan mempercepat distribusi barang maupun jasa.
Jalan tol Kediri-Tulungagung akan dibangun sepanjang 44,17 km yang terdiri dari akses menuju Bandara Dhoho Kediri sepanjang 6,82 km dan jalan utama Kediri - Mojo - Tulungagung sepanjang 37,35 km. Jalan tol ini dirancang memiliki 2 x 2 lajur yang dilengkapi dengan empat simpang susun yang berada di Bulawen, Kediri, Mojo, dan Tulungagung.
Pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung menghabiskan biaya hingga Rp 9,92 triliun yang diinisiasi oleh salah satu perusahaan manufaktur terkemuka di Indonesia, dengan masa konsensi selama 50 tahun. Selain itu, proyek ini juga mendapatkan suntikan dana tambahan sebesar 1,5 triliun melalui skema transaksi afiliasi yang bertujuan untuk mendukung percepatan realisasi pembangunan.
Fungsi dari tol ini sebagai akses utama untuk menuju Bandara Dhoho Kediri, yang diproyeksikan menjadi salah satu pusat transportasi udara baru di Jawa Timur. Konektivitas langsung ke bandara ini, akan membuka jalur logistik dan mobilitas penumpang dari berbagai wilayah di sekitarnya, serta meningkatkan daya tarik investasi di kawasan.
Selain itu, pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung berpotensi mempercepat pertumbuhan sektor properti. Seiring dengan beroperasinya jalan tol, pengembang lokal maupun nasional dapat mengisi kawasan residensial baru di sekitar koridor tol, terutama di Kediri Barat dan Tulungagung timur yang selama ini kurang berkembang karena keterbatasan akses.
Kawasan sekitar tol juga dinilai strategis untuk pengembangan industri ringan dan logistik, mengingat kedekatannya dengan Bandara Dhoho dan pusat distribusi utama. Sektor logistik berbasis e-commerce juga berpeluang tumbuh pesat seiring meningkatnya efisiensi jalur distribusi.
Dengan demikian, Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan sektor properti. Konektivitas antar wilayah meningkatkan mobilitas barang dan jasa, serta meningkatkan aksesibilitas ke pusat-pusat ekonomi.
Nama: Davin Nathanael Ruslim
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/kehadiran-tol-semarang-demak-dan-pengaruhnya-dalam-memicu-pertumbuhan-properti/2456
https://kfmap.asia/blog/meningkatnya-pembangunan-jalan-tol-di-indonesia/3469
https://www.kompas.com/
https://detiktimes.com/
https://surabaya.bisnis.com/