Pandemi dan Dampaknya Terhadap Future Supply di Sektor Perkantoran | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Pandemi dan Dampaknya Terhadap Future Supply di Sektor Perkantoran
Date: Friday, 30 July 2021

Saat ini pembatasan kegiatan bahkan lebih ketat dari yang terjadi di tahun lalu selama pandemi. Hal ini tentu saja memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan, terutama di sektor ekonomi sebagai motor penggerak kegiatan masyarakat.

Sektor properti menjadi salah satu sektor yang terdampak. Sebut saja subsektor perkantoran, yang harus beradaptasi di berbagai sisi dengan sistem Work For Home (WFH) yang berkepanjangan dan juga berbagai rencana ekspansi yang harus ditunda.

Pada akhir tahun lalu, tercatat setidaknya sebanyak 558.123 meter persegi ruang kantor baru yang akan masuk ke pasar tahun ini. Sementara, total kumulasi stok baru hingga tahun 2023 tercatat masih sebesar 889.623 meter persegi.

Lalu bagaimana dampak pandemi terhadap dinamika stok baru di subsektor perkantoran?

Berdasarkan pembaruan data pasar yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia terungkap bahwa pada periode ini terdapat sebanyak total 407.273 meter persegi dengan pembagian stok pasokan baru yang telah masuk pasar sebanyak 94.000 meter persegi, dan terjadwal akan masuk pasar sampai akhir tahun berjumlah 313.273 meter persegi. Jika dibandingkan data tahun lalu, maka terdapat 150.850 meter persegi ruang kantor yang terkoreksi atau akhirnya menyatakan penundaan atau berhenti sementara proses pembangunannya.

Sementara itu, kumulasi stok baru yang tercatat sampai tahun 2022 akan masuk sebesar 464.123. Hal ini berarti ada 274.290 meter persegi ruang atau setidaknya sejumlah 4 gedung tercatat yang harus mengalami penundaan rencana dalam memasuki pasar sampai tahun 2023.

Penundaan atau berhenti sementara sepertinya menjadi opsi yang harus dipilih di tengah pandemi, mengingat dalam 5 tahun terakhir tingkat hunian subsektor perkantoran terus melemah, padahal di tahun 2014 sempat menyentuh angka di kisaran 95%. Meski berdasarkan rekam jejak data pasar dapat kita lihat bahwa hunian telah cenderung bertahan di tahun 2018, namun penurunan lebih tajam tidak dapat dielakkan mulai terjadi di semester kedua tahun 2020 di tengah pandemi.

Di tengah tantangan dan dampak pandemi di subsektor perkantoran, kita masih bisa melihat optimisme datang dari beberapa sektor. Sektor berikut tergolong menjadi potential winner yang masih mampu berekspansi dan menyerap ruang kantor, diantaranya dari sektor Financial Technology (Fintech), Information Technology, dan E-commerce.

Pada dasarnya hal ini tidak hanya terjadi di Jakarta, namun juga terjadi di beberapa kota besar di Asia Pasifik. Bahkan dalam satu tahun kedepan, penurunan diprediksi akan masih terus terjadi di Shanghai, Shenzen, Kuala Lumpur, dan Bangkok.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.kfmap.asia

Share:
Back to Blogs