Efek MRT & Tingkat Hunian Gedung Perkantoran di Jakarta | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Efek MRT & Tingkat Hunian Gedung Perkantoran di Jakarta
Tuesday, 14 April 2020

Sudah satu tahun lebih semenjak awal beroperasinya MRT Fase 1 (Lebak Bulus - Bundaran HI), masyarakat antusias terhadap adanya moda transportasi ini, salah satunya karyawan kantor yang bekerja di sekitar area pelayanan. Alasannya, MRT sangat efektif dan efisien untuk pergerakan. Meskipun area jangkauannya masih terbatas, namun pada hari kerja cukup ramai hilir mudik pengguna moda transportasi ini.

Menurut hasil riset salah satu konsultan properti di Indonesia, saat ini gedung perkantoran yang berpotensi dilirik adalah perusahaan penyewa adalah kantor yang dilewati akses MRT. Tak pelak, Kawasan CBD menjadi wilayah unggulan. Sedangkan untuk di luar CBD adalah Koridor TB. Simatupang yang dekat dengan stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati. Memang tidak sedikit keuntungan yang bisa dirasakan wilayah yang dilalui MRT sebagai infrastruktur kota. Sebut saja banyak Kawasan yang berkembang di sekitar wilayah yang dilalui MRT, atau sejalan dengan analogi ribbon development yang merupakan perkembangan wilayah di sepanjang jaringan jalan.

Salah satu portal real estate di Indonesia menyebutkan bahwa, saat ini permintaan terhadap properti lebih tinggi terutama untuk wilayah dekat stasiun atau sekitar MRT. Bila melihat fenomena ini, tentu saja dapat diprediksi akan banyak permintaan terhadap berbagai sektor properti, termasuk perkantoran bila fase MRT berikutnya selesai. Hal ini ini ditandai dengan meningkatkan tingkat okupansi menjadi 75,9% untuk wilayah CBD dan 81,6% untuk luar CBD untuk okupansi gedung perkantoran di sekitar wilayah MRT, yang diikuti dengan peningkatan harga dengan kisaran 0,5 - 1% pada wilayah tersebut.

Penulis : Muthia

Sumber :

https://properti.kompas.com/

Share:
Back to Blogs