Menilik Megaproyek di Kawasan Perkotaan Saat Ini | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Menilik Megaproyek di Kawasan Perkotaan Saat Ini
Date: Thursday, 16 February 2023

Di tengah polemik resesi global, masih terdapat beberapa negara yang tetap melaksanakan pembangunan megaproyek. Selain pembangunan Ibu Kota Negara oleh Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur, saat ini Arab Saudi pun sedang membangun proyek megacity mereka bernama The NEOM.

The NEOM merupakan proyek megacity yang dibangun pada perbatasan antara Yordania dan Mesir. The NEOM sendiri akan mengusung konsep high tech metropolis, dan akan dibangun pada area pesisir yang tandus. Sejatinya, pembangunan megacity ini dilakukan karena untuk mengurangi ketergantungan pendapatan Arab Saudi pada minyak, sehingga saat ini mulai mendiversifikasi ekonominya, dan mengembangkan sektor layanan publik.

Proyek ini setidaknya memakan sekitar $500 miliar, yang akan selesai pada tahun 2060. Dari rencana masterplan awal, The NEOM akan memiliki luas sekitar 2,650 juta ha (atau setidaknya 33 kali lebih luas dari Kota New York). Beberapa kawasan yang akan hadir The NEOM adalah kompleks industri terapung, pusat perdagangan global, resor wisata, dan kota linier yang semuanya akan dioperasionalkan  secara eksklusif oleh sumber energi terbarukan.

The NEOM sendiri akan memiliki setidaknya 6 wilayah prioritas yang dibangun guna mendukung aktivitas komersial, wisata, hunian, hingga bercocok tanam. Kelima wilayah tersebut adalah:

 

1. The Line

The Line, merupakan proyek kota linier dengan panjang 170 kilometer dan lebar sekitar 220 meter. Dapat disebut kota linier, karena kota tersebut memanfaatkan bangunan pencakar langit sepanjang 170 kilometer sebagai hunian, tempat bekerja, dan fasilitas lainnya, yang direncanakan menampung sekitar 9 juta penduduk. Kota ini direncanakan akan bebas dari kendaraan berbahan bakar fosil, berorientasi kepada pejalan kaki, dan mengusung konsep 15-minute city (dimana dengan semua kebutuhan dapat diakses dalam kurun waktu kurang dari 15 menit). Pada tahun 2022, pembangunan kota linier ini sudah mencapai pada pembangunan struktur konstruksi.

2. Neom Bay

Merupakan kawasan airport city yang terletak di The NEOM. Pengembangan kawasan tersebut dilakukan untuk menunjang Neom Bay Airport yang sudah mulai beroperasi pada tahun 2019 lalu. Kawasan tersebut merupakan kawasan yang akan dibangun pada Phase 1 dalam pembangunan The NEOM.

3. Oxagon

Oxagon adalah kompleks industri terapung yang berbentuk segi delapan. Terletak sekitar 25 kilometer di utara kota Duba, proyek ini akan menjadi salah satu proyek kota  terapung terbesar saat ini. Proyek ini akan berfokus pada manufaktur modern, penelitian industri, dan pengembangan yang berpusat pada perluasan pelabuhan Duba dan menunjang aktivitas supply chain global yang terjadi di Laut Merah. Beberapa pabrik yang akan hadir di kawasan ini adalah pabrik desalinasi, pabrik hidrogen, dan pusat penelitian oseanografi.

4. Trojena

Trojena merupakan ski resort pertama yang dibangun di gurun. Ski resort ini direncanakan dapat menampung sekitar 7.000 turis, dan dapat menjadi tuan rumah bagi acara The 2029 Asian Winter Games. Resort ini akan terletak pada daerah Pegunungan Sarwat, yang memiliki suhu lebih rendah 10 derajat celcius dibanding wilayah di sekitarnya, dan bahkan mendekati 0 derajat celcius saat musim dingin. Dengan memanfaatkan artificial snow dan juga danau buatan, Trojena juga akan dilengkapi oleh 3.600 kamar hotel dan 2.000 unit rumah.

5. Sindalah

Sindalah merupakan kawasan wisata coastal area yang ditawarkan oleh The NEOM. Kawasan ini akan menawarkan wisata yacht, yang menjadi salah satu daya tarik dari wisata di Laut Merah. Pada rencana awal, kawasan ini akan memiliki 86 marina berth dan 3 luxury hotel yang dapat menampung sekitar 2.400 pengunjung.

6. Agriculture

Neom berencana untuk mengembangkan sekitar 6.500 hektar tanah disekitar menjadi lahan pertanian, dimana varietas tanaman akan bergantung pada tanaman hasil rekayasa genetika agar mampu bertahan pada iklim tersebut.

 

Melihat proyek tersebut, dapat dilihat bahwa inovasi pengembangan perkotaan saat ini pun tercermin pada kebutuhan kota untuk semakin hijau, mandiri,  dan tidak bergantung pada sumber energi tidak terbarukan.

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

https://www.thesun.co.uk/

https://www.viva.co.id/

https://www.dezeen.com/

 

Artikel Terkait

Bagaimana Proses Pembangunan IKN di Awal Tahun 2023?

Peran Real Estate dalam Perubahan Iklim

Share:
Back to Blogs