Mengapa Lokasi Layak Huni Menjadi Magnet Investasi?

Friday, 26 September 2025

Publikasi The Quality of Life Report 2025 dari Knight Frank Singapur menyoroti bahwa kualitas hidup bukan hanya indikator kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi faktor penting dalam menentukan nilai suatu lokasi. 

Aspek seperti akses transportasi, ruang terbuka hijau, fasilitas kesehatan, hingga kualitas pendidikan membuat sebuah kota lebih menarik, bukan hanya bagi penduduk lokal, tetapi juga bagi investor yang melihat potensi jangka panjang. Ketika suatu kota memiliki kualitas hidup yang tinggi, jumlah orang yang ingin tinggal dan bekerja di sana pun meningkat. Lonjakan permintaan inilah yang akhirnya mendorong nilai properti naik. 

Knight Frank menegaskan bahwa kualitas hidup berperan dalam membentuk preferensi hunian, ruang kerja, dan gaya hidup, yang pada akhirnya terkait erat dengan dinamika pasar properti. Hal ini juga sejalan dengan temuan riset akademik di Italia, yang menunjukkan adanya korelasi positif antara kualitas hidup dengan harga pasar real estate serta intensitas transaksi.

Faktor lain turut memperkuat hubungan tersebut. Biaya hidup dan ketersediaan layanan publik, misalnya, sangat menentukan nilai properti karena masyarakat menilai hunian tidak hanya dari bangunannya, melainkan juga dari lingkungan yang menopangnya. 

Dalam skala global, tren impact investment bahkan menambahkan dimensi baru. Investor kini mencari properti yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.

Keterkaitan antara kualitas hidup dan investasi juga terlihat pada strategi negara dengan daya tarik ekspatriat tinggi, seperti Uni Emirat Arab. Dengan membangun ekosistem kota yang menawarkan fasilitas kesehatan premium, sekolah internasional, serta rekreasi global, UEA berhasil menarik aliran modal dan talenta berpenghasilan tinggi. Knight Frank dalam Private Capital Report 2025 menegaskan bahwa kualitas hidup menjadi salah satu “nilai tambah” utama lokasi residensial kelas dunia.

Meski demikian, hubungan ini tidak selalu mulus. Kualitas hidup premium bisa menyebabkan harga properti melambung dan membuat masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah tersisih. Selain itu, faktor eksternal seperti inflasi, suku bunga, dan stabilitas politik juga bisa cepat mengikis daya tarik sebuah lokasi. Apa yang dianggap kualitas hidup tinggi di satu kota pun belum tentu sama di kota lain, tergantung preferensi budaya, gaya hidup, dan dinamika prioritas masyarakat.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://www.knightfrank.com/research/report-library/the-quality-of-life-report-building-a-liveable-city-2025-12308.aspx 

https://www.knightfrank.com/research/report-library/the-private-capital-report-2025-12192.aspx 

https://www.mdpi.com/ 

Share:
Back to Blogs