Konsep Sustainability pada Industri Real Estate | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Konsep Sustainability pada Industri Real Estate
Date: Friday, 25 March 2022

Isu lingkungan hidup memang selalu menjadi perhatian besar bagi banyak orang. Sekarang ini gaya hidup serba ramah lingkungan dan gaya hidup yang berkelanjutan (sustainable living) sudah menjadi sebuah tren. Sustainability sendiri merupakan sebuah mindset dan tindakan yang mengedepankan pemeliharaan lingkungan untuk masa depan bumi agar menjadi lebih baik.

Konsep sustainability mulai merambah ke dunia properti, salah satunya yaitu mulai banyak diterapkan dalam industri real estate. Sustainability dalam ranah real estate sejatinya adalah tindakan investasi jangka panjang terhadap pelestarian lingkungan.

Dengan memperhatikan aspek-aspek sustainability, proyek-proyek real estate bisa berperan menjadi kunci dalam menjaga ekosistem agar tetap stabil, menciptakan lingkungan asri, serta menghindari potensi bencana di masa depan karena proses pembukaan lahan dan pembangunan yang tidak terkalkulasi (tidak memperhitungkan dampak pembangunan untuk lingkungan sekitar).

Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA), lingkungan buatan diketahui telah menyumbang lebih dari 40 % emisi karbon yang ada di dunia ini. Sehingga industri konstruksi dan properti (termasuk industri real estate), dapat dikatakan memiliki peran penting dalam rangka menurunkan tingkat emisi.

Berikut beberapa hal yang kerap dilakukan oleh perusahaan pengembang , yaitu dengan semakin beralih ke fasilitas dan operasi yang lebih bersih serta lebih hijau dalam rangka menerapkan konsep sustainability seperti :

1. Menetapkan operational carbon baseline. Operational carbon baseline adalah inventarisasi sumber emisi karbon dari sebuah praktik properti yang biasanya meninjau snapshot dari satu atau beberapa tahun agar dapat membantu mengukur kemajuannya dalam mengurangi emisi.

2. Pengadaan listrik terbarukan

3. Membangun on-site energy project. Salah satu solusi yang bisa menghemat biaya dan berjangka panjang karena dapat mengurangi biaya transmisi dan distribusi energi.

4. Menerapkan langkah - langkah konservasi energi. Misalnya dengan memasang lampu LED, membuat peningkatan HVAC, dan memasang jendela hemat energi. Selain itu, juga dapat mematikan lampu selama periode tertentu dalam sehari, seperti yang dilakukan California untuk menghemat konsumsi energi.

Sebenarnya masih terdapat banyak hal dan pilihan lain yang dapat dilakukan dalam rangka menerapkan konsep sustainable development pada Industri Real Estate. Namun, yang terpenting untuk saat ini dan masa yang akan datang adalah segera memulai setiap bentuk usaha pembangunan yang berkelanjutan.

Dengan semakin banyaknya pengembang yang mulai berpartisipasi dalam “race to zero” atau menuju ke transisi praktik pembangunan yang lebih bersih, lebih hijau, dan berkelanjutan diharapkan penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada industri real estate ini dapat mulai membuat perbedaan besar serta membantu membentuk lingkungan hidup lebih baik, hijau, dan bersih untuk tahun-tahun yang akan mendatang.

 

Penulis : Tasya Oktaviani

Sumber:

www.areadevelopment.com

www.kumparan.com

Share:
Back to Blogs