Ketangguhan Bisnis Waralaba Coffee Shop | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Ketangguhan Bisnis Waralaba Coffee Shop
Date: Friday, 28 October 2022

Melalui Jakarta Retail Market Overview yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia pada semester pertama tahun ini, disebutkan bahwa dengan konsep outdoor yang unik di open-air masih menunjukkan prospek peningkatan hingga akhir 2022 nanti.

Stand-alone retail tersebut umumnya bergerak di sektor food and beverage, fashion, health and beauty. Melihat ini, dapat dipahami bahwa bisnis waralaba masih menjadi model bisnis yang diminati hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data yang diolah dari Laporan Tahunan Kemendag 2020 dan sensus Badan Pusat Statistik 2016, sektor waralaba tercatat tumbuh stabil sebesar 5% per tahun dan mampu menghasilkan omset hingga Rp54,4 miliar dan menyerap hingga 628 ribu lebih tenaga kerja. Pada bulan Oktober 2021, sebanyak 58,37% waralaba bergerak di sektor usaha jasa makanan dan minuman. Salah satunya adalah coffee shop.

Coffee shop dianggap sebagai bisnis yang prospektif karena tingginya produksi dan konsumsi kopi di Indonesia. Menurut data BPS, pada tahun 2017 hingga 2018, Indonesia memproduksi kopi hingga 636.000 metric ton, dimana jumlah produksi tersebut merupakan tertinggi keempat secara global. Selain itu, masih dari sumber yang sama, pada tahun 2019 jumlah konsumsi kopi secara nasional tercatat pada angka 335.500 ton dan diprediksi meningkat tiap tahunnya.

Bisnis waralaba ini pun juga berhasil menunjukkan ketangguhannya selama masa pandemic. Sebut saja, selama pandemi salah satu brand kopi ready-to-drink lokal berhasil memiliki 400 gerai pada tahun 2021, dan akan tetap meningkatkan jumlah gerai tersebut. Ekspansi ini berhasil dilakukan dengan menerapkan beberapa strategi seperti menambah menu makanan pendamping.

Ekspansi ini juga menunjukkan keberhasilan brand kopi lokal dalam menjajaki pasar kopi ready to drink. Keberhasilan brand kopi lokal ini dikarenakan harga kopi yang jauh lebih terjangkau dan pemilihan lokasi yang aksesibel. Berbeda dengan brand asing, brand kopi lokal seringnya memilih lokasi yang dekat dengan pusat hunian dan permukiman warga. Memang brand kopi lokal ini tidak menawarkan indoor atau outdoor space yang nyaman, namun lebih memanfaatkan penjualan dari e-commerce, terutama pada masa pandemi.

Melihat trend tersebut, tidak ada salahnya untuk mencoba waralaba coffee shop menjadi salah satu model bisnis anda. Tingginya produksi, peningkatan jumlah konsumsi, dan strategi jual yang unik menjadi alasan ketangguhan dari bisnis waralaba ini.

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

www.bisnis.com

www.katadata.co.id

www.statista.com

 

Artikel Terkait:

Rooftop Cafe Strategi Menyiasati Keterbatasan Lahan

Share:
Back to Blogs