KEK Gresik dan Kendal, Motor Penggerak Baru Ekonomi Indonesia

Friday, 10 October 2025

Pemerintah menempatkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dan Kendal sebagai dua kawasan unggulan yang berperan besar dalam menggerakkan perekonomian nasional. Dari total 25 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia, keduanya mencatat kinerja investasi paling menonjol dengan total nilai mencapai Rp190,97 triliun dan menyerap sekitar 187 ribu tenaga kerja hingga semester I tahun 2025. Kontribusi besar ini menjadikan Gresik dan Kendal sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus pendorong daya saing industri nasional.

KEK Gresik semakin dikenal sebagai pusat hilirisasi tembaga terbesar di Indonesia. Fokus kawasan ini pada pengolahan hasil tambang menjadi produk bernilai tambah tinggi telah memperkuat kinerja ekspor sekaligus mendukung kebutuhan industri dalam negeri. 

Hingga pertengahan tahun 2025, total investasi yang masuk mencapai Rp100,85 triliun, meningkat dari Rp92,8 triliun pada tahun sebelumnya. Dari target realisasi Rp24,4 triliun, Gresik telah mencapai Rp11,2 triliun atau sekitar 45,9%, dengan 32 industri aktif dan penyerapan lebih dari 41 ribu pekerja.

Sementara itu, KEK Kendal menjelma menjadi pusat pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) yang berperan penting dalam rantai pasok industri otomotif global. Hingga semester I 2025, kawasan ini telah menghimpun investasi kumulatif senilai Rp 90,12 triliun, melonjak dari           Rp 56,5 triliun pada tahun 2024. Capaian realisasi investasinya pun cukup impresif, yaitu 61,2% dari target Rp8,36 triliun. Saat ini, lebih dari 128 industri telah beroperasi di dalam kawasan, dengan serapan tenaga kerja mencapai 66 ribu orang.

Kemenko Perekonomian menyebut keberadaan dua KEK unggulan ini tidak hanya memperkecil kesenjangan ekonomi antarwilayah, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri global. Ia menegaskan bahwa dari sisi investasi, tenaga kerja, maupun ekspor, KEK Gresik dan Kendal akan menjadi tumpuan utama perekonomian nasional di masa depan.

Perkembangan pesat kedua kawasan tersebut mencerminkan arah baru transformasi ekonomi Indonesia dari sekadar pengekspor bahan mentah menuju pusat industri bernilai tambah tinggi dan berteknologi canggih, yang mampu memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus membuka peluang ekspansi global yang lebih luas.

 

Penulis : Muhamad Ashari

Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/

https://www.kompas.com/

Share:
Back to Blogs