Hotel Setengah Penuh: Cukup Aman Buat Cuan?

Friday, 5 December 2025

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang Indonesia mencapai 52,84% pada Oktober 2025 menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Buat kebanyakan orang, angka ini mungkin terdengar teknis, padahal maknanya cukup sederhana: misal dari setiap 100 kamar, sekitar 53 terisi dan 47 masih kosong. Dalam bahasa sehari-hari, hotel kita sedang berada di fase ramai dan tamu tetap merasakan suasana hidup, tanpa merasa semua ruang publik penuh sesak.

Bagi tamu, kondisi seperti ini justru ideal. Hotel terasa hidup, pelayanan berjalan, dan fasilitas seperti restoran, kolam renang, atau meeting area tidak terlalu padat. Tamu masih bisa mendapatkan pengalaman menginap yang personal, karena staf punya cukup waktu untuk benar-benar melayani, bukan sekadar mengurus antrean. Untuk pelaku perjalanan bisnis maupun leisure, ini memberikan keseimbangan antara efisiensi dan kenyamanan.

Di sisi lain, bagi pemilik dan pengelola hotel, TPK 52,84% adalah angka psikologis yang menarik. Pada level ini, biaya operasional dasar umumnya sudah bisa tertutup sehingga bisnis bisa dilanjutkan, meski potensi keuntungan belum maksimal. Di sinilah manajemen perlu strategi bukan hanya mengejar okupansi, tetapi mengelola pendapatan secara lebih cerdas melalui kombinasi kamar, restoran, ruang meeting, dan layanan tambahan lain.

Tren pasar menunjukkan bahwa aset hospitality yang terhubung dengan ekosistem lebih luas, seperti residensial, kantor, ritel, dan fasilitas gaya hidup cenderung lebih tahan terhadap fluktuasi okupansi. Bagi pemilik properti, TPK 52,84% bukan sekadar angka statistik, tetapi sinyal bahwa kawasan di sekitar hotel ikut bergerak, termasuk kafe dan restoran sekitar, pusat belanja, hingga transportasi lokal yang ikut menikmati tambahan trafik dan peluang belanja.

Dalam konteks ini, insight dan pendampingan strategis dari penyedia riset pasar berpengalaman menjadi penting. Data okupansi membantu pengusaha dalam membaca kondisi pasar, sementara analisis properti membantu merumuskan langkah saatnya memperkuat pengelolaan, mengubah positioning produk, atau mengintegrasikan hotel dengan pengembangan residensial dan komersial di sekitarnya. Bagi pemilik aset, membaca 52,84% dengan sudut pandang yang tepat dapat mengubah satu angka statistik menjadi dasar keputusan yang lebih terarah untuk masa depan portofolio properti yang produktif, atau cuan tercapai.

 

Penulis : Arief Fadhillah

Sumber : 
https://kfmap.asia/research/survey-proyeksi-pasar-properti-indonesia-2025/3749

https://www.bps.go.id/

https://www.bi.go.id/

Share:
Back to Blogs