Dalam Laporan Property Outlook 2025 yang dirilis oleh Knight Frank Indonesia di awal tahun ini memang disebutkan bahwa, subsektor residensial, industri, dan pergudangan diprediksi akan tumbuh prospektif pada tahun ini.
Dari sumber yang sama juga disebutkan bahwa, subsektor data center diidentifikasi sebagai sektor yang memiliki daya ungkit prospektif terhadap pertumbuhan sektor properti, terutama di kota besar seperti Greater Jakarta dan Batam.
Refleksi investasi data center, salah satunya dapat dideteksi melalui penyerapan lahan industri di Greater Jakarta, setidaknya dalam 3 tahun terakhir, tidak kurang dari 190 ha lahan industri yang terserap oleh sektor data center.
Data center memang telah memperluas pintu masuknya investasi ke Indonesia saat ini. Hal ini terbukti dari penyerapan lahan industri oleh data center yang mendominasi dan cukup stabil sejak awal tahun 2022. Meski demikian, dominansi utama serapan lahan data center di lahan industri Greater Jakarta pada awal tahun ini tergeser posisinya oleh sektor otomotif, yaitu EV (electric vehicle).
Namun, data center diprediksi masih akan terus tumbuh. Terkait prospek data center, salah satunya dapat dianalogikan dari jumlah pengguna internet. Sebelum pandemi pengguna internet di Indonesia hanya mencapai 175 juta orang, atau bertambah 35 juta orang dalam dua tahun.
Angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan akselerasi transformasi digital. Selain itu, prospek juga datang dari prediksi pertumbuhan digitalisasi ekonomi yang akan mencapai 8 kali lipat pada tahun 2025.
Potensi ini diprediksi mampu mendorong peningkatan konsumsi data center per kapita di Indonesia kedepannya. Memang, sejak pandemi, digitalisasi menjadi bentuk disrupsi teknologi yang tidak bisa dihindari. Sebut saja kegiatan belajar, bekerja, belanja bahkan sosialisasi seperti arisan dilakukan melalui platform digital atau secara virtual.
Diantara yang memberikan pengaruh terhadap tren investasi data center adalah, kebijakan pemerintah terutama terkait ease of doing business, termasuk penyediaan sumber listrik yang dibutuhkan untuk operasional data center, termasuk ketersediaan sumber energi hijau untuk data center yang mulai dilirik oleh investor asing.
Kompetisi dari negara-negara tetangga untuk juga menangkap peluang investasi data center, iklim dan kebijakan investasi dari pemerintah menjadi dukungan yang sangat diperlukan, infrastruktur dasar pengembangan data center juga menjadi sangat penting untuk dikembangkan, mengingat saat ini infrastruktur fiber optic masih terbatas ketersediaannya di beberapa kota-kota besar saja.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber :
https://kfmap.asia/blog/transfer-data-dan-pertumbuhan-data-center/4188
https://kfmap.asia/research/survey-proyeksi-pasar-properti-indonesia-2025/3749
https://www.kompas.com/