Bukan Hanya Gaji, Berikut Faktor Utama di Workplace yang Mendorong Performa Kerja!

Friday, 7 November 2025

Perubahan pola kerja di Indonesia mengalami dinamika yang cepat pasca pandemi. Pola kerja fully in office kini banyak bergeser ke model kerja hybrid. Model hybrid yang mengkombinasikan bekerja dari kantor (work from office atau WFO) dan bekerja secara remote dinilai seimbang untuk memelihara semangat dan meningkatkan motivasi kerja.

Kelompok usia produktif, khususnya yang berada di rentang 25 hingga 44 tahun, menjadi kelompok yang cenderung memilih model hybrid. Bagi kelompok ini, ruang kerja fisik dinilai memiliki peran penting sebagai tempat bertumbuh, berbagi buah pikiran, semangat, dan menjadi networking space untuk berkolaborasi.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Knight Frank Singapore bekerja sama dengan IPSOS, terungkap beberapa faktor utama yang menjadikan ruang kerja fisik lebih efektif dalam mendorong performa kerja optimal dibandingkan WFH, antara lain:

  • Lingkungan yang kondusif dan ergonomis. Ruang kerja yang dinilai efektif harus memiliki lingkungan yang kondusif, didukung oleh furnitur kerja yang memadai dan nyaman.

  • Keseimbangan waktu kerja yang kelas. Kantor membantu menetapkan batas yang bagus antara waktu memulai dan waktu berakhir kerja. Hal ini meminimalisir risiko burnout yang sering terjadi saat WFH, di mana batas kerja dan personal menjadi kabur.

  • Aksesibilitas dan interaksi sosial yang mudah. Kantor memberikan akses yang mudah dicapai oleh pekerja. Selain itu, peluang untuk berinteraksi dengan kolega secara langsung merupakan faktor penting dalam membangun semangat dan kolaborasi.

  • Ketersediaan ruang pendukung yang spesifik. Kantor menawarkan ruang-ruang khusus yang tidak tersedia di rumah, seperti ruang meeting, ruang diskusi, dan ruang telepon atau komunikasi yang privat. Bahkan, akses yang baik terhadap ruang relaksasi (playroom, nap pods) semakin dicari.

  • Pilihan F&B yang beragam. Walaupun terlihat sederhana, banyaknya pilihan makanan di sekitar tempat kerja dinilai sebagai nilai tambah yang signifikan dibandingkan pilihan di sekitar rumah.

Temuan ini menunjukkan bahwa ruang kantor tidak lagi sekadar tempat menampung karyawan, melainkan harus bertransformasi menjadi 'hub' kolaborasi yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup. Ruang kerja harus mampu memelihara semangat, meningkatkan motivasi, dan memberikan kenyamanan yang komprehensif.

Dalam menghadapi tren hybrid ini, pemilik dan pengelola properti perkantoran perlu adaptif dalam mendesain dan mengelola ruang kerjanya. Knight Frank Indonesia dapat menjadi mitra Anda dalam meningkatkan aset properti Anda, termasuk dalam menganalisis dan memberikan konsultasi strategis pada sektor properti, sehingga tercapai optimalisasi fungsi aset Anda.

 

Penulis : Arief Fadhillah

Sumber :

https://www.knightfrank.com.hk/research/the-quality-of-life-report-building-a-liveable-city-2025-12308.aspx

Share:
Back to Blogs