Hadirnya Chillax, One Satrio, dan By The Sea PIK menandai inovasi dalam pengembangan pusat perbelanjaan di Indonesia. Menurut riset Knight Frank Indonesia, saat ini modern retail space memiliki peningkatan okupansi sebesar 0,29% dengan dominasi dari sektor F&B, sport apparel, dan fashion.
Chillax dan One Satrio sendiri dapat dikategorikan sebagai tipe retail dengan konsep alfresco, dan By The Sea PIK dapat dikategorikan sebagai strip mall. Dari kategori tersebut, ternyata mall atau pusat perbelanjaan pun memiliki beberapa kategorisasi berdasarkan wilayah jangkauan pasar. Berikut merupakan kategorisasi suatu mall.
1. Super Regional Mall
Super regional mall merupakan mall terbesar dan paling lengkap di antara jenis-jenis mall lainnya. Mall ini memiliki ukuran lebih dari 800.000 meter persegi dan berisi lebih dari 200 tenant. Selain itu, super regional mall juga memiliki anchor tenant atau tenant besar yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, seperti hypermarket atau department store. Contoh dari super regional mall di Indonesia adalah Grand Indonesia, Plaza Indonesia, dan Central Park.
2. Regional Mall
Regional mall memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan super regional mall, yaitu sekitar 400.000 hingga 800.000 meter persegi dengan tenant sekitar 150 hingga 200. Anchor tenant pada regional mall biasanya merupakan toko-toko besar seperti department store dan supermarket. Contoh dari regional mall di Indonesia adalah Mall Taman Anggrek, Pondok Indah Mall, dan Gandaria City.
3. Community Mall
Community mall berlokasi di pusat kota dan ditujukan untuk melayani kebutuhan warga sekitar. Ukuran dari community mall relatif kecil, sekitar 10.000 hingga 50.000 meter persegi dengan tenant sekitar 30 hingga 100. Anchor tenant pada community mall biasanya berupa supermarket atau toko bahan makanan. Contoh dari community mall di Indonesia adalah Lippo Mall Kemang, Blok M Plaza, dan Carrefour Lebak Bulus.
4. Outlet Mall
Outlet mall biasanya berisi toko-toko yang menjual produk-produk dengan harga diskon atau outlet. Outlet mall berukuran sekitar 5.000 hingga 20.000 meter persegi dengan tenant sekitar 30 hingga 80. Anchor tenant pada outlet mall biasanya berupa toko-toko brand ternama yang menjual produk-produk diskon. Contoh dari outlet mall di Indonesia adalah Cikarang Junction, Surabaya Outlet, dan Bali Collection.
Dalam perkembangan mall di Indonesia, terdapat pula jenis-jenis mall baru yang muncul, seperti lifestyle mall, hybrid mall, dan experience mall. Lifestyle mall berfokus pada tenant-tenant yang berhubungan dengan gaya hidup, sedangkan hybrid mall merupakan gabungan dari berbagai tema mall dalam satu area. Sementara itu, experience mall menawarkan pengalaman berbelanja yang berbeda dari mall pada umumnya.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
www.propertymanagerinsider.com
www.kompas.com
www.yourarticlelibrary.com
Artikel Terkait: