Urban Logistic atau juga dikenal sebagai logistik perkotaan, dapat dipahami sebagai sistem yang berkaitan dengan kegiatan distribusi dan penyimpanan barang (warehouse) untuk menopang kegiatan bisnis atau industri di wilayah perkotaan. Perkembangannya saat ini sangat dipengaruhi oleh banyaknya sektor bisnis yang bergerak secara online, terutama bisnis E-commerce sebagai salah satu kontributor utama dari tren perkembangan logistik perkotaan.
Studi terbaru yang dirilis oleh Knight Frank Australia mengungkapkan bahwa setidaknya rata-rata sebesar 22% orang di dunia berbelanja online setiap minggunya. Sementara itu di beberapa negara seperti Cina, Korea Selatan, dan India terdapat 45% orang yang berbelanja online sekali dalam seminggu, disusul oleh konsumen dari Indonesia dan Amerika.
Seiring dengan pembatasan interaksi masyarakat di luar rumah selama pandemi, berbelanja online memang menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan harian. Sebagai implikasinya, pertumbuhan E-commerce tersebut pun secara langsung telah memberikan efek yang signifikan kepada industri logistik, dimana semakin tinggi pula permintaan untuk pengadaan fasilitas dari logistik perkotaan.
Setidaknya berikut merupakan 5 penyebab utama dari tingginya permintaan fasilitas Urban Logistic;
1. Perubahan Singkat dari Konvensional ke Digital
CEO dari Microsoft, Satya Nadella menyebutkan bahwa transformasi digital dalam belanja online yang umumnya membutuhkan waktu selama 2 tahun, dapat terjadi dalam dua bulan saja di masa pandemi. Perubahan yang begitu singkat tersebut memberikan dampak pertumbuhan yang baik di sektor E-commerce. Hal ini tentunya secara langsung menyebabkan semakin meningkatnya permintaan terhadap fasilitas logistik di tengah kota.
2. Spesifikasi dan Teknologi yang Lebih Memadai
Seiring dengan semakin tingginya kompetisi bisnis di industri E-commerce, peranan teknologi sangatlah dibutuhkan dalam membantu meningkatkan profit dan efisiensi proses transaksi. Di beberapa negara, fasilitas Urban Logistic sudah menerapkan sistem robotik dan sistem gedung yang berkelanjutan untuk mengorganisir proses pemesanan produk; mulai dari penerimaan pemesanan, pengemasan produk, hingga proses pengiriman ke konsumen. Selain itu, dekatnya jarak dari pusat pergudangan ke lokasi konsumen juga merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh fasilitas logistik perkotaan.
3. Efisiensi dan Pengiriman Lebih Cepat
Adanya penerapan teknologi Micro Fulfilment Centers (MFC) pada sektor logistik perkotaan menjadi salah satu jawaban dalam mengoptimalkan pelayanan ke konsumen. Teknologi ini dikenal sebagai pusat penyimpanan skala kecil yang berlokasi di tengah kota dan berlokasi dekat dengan pihak konsumen. Teknologi ini umumnya dilengkapi dengan sistem automasi yang dapat membantu pelayanan konsumen lebih efisien.
4. Efisiensi Biaya dan Waktu
Tidak hanya efisien dalam waktu, namun fasilitas MFC pada sektor logistik perkotaan juga efisien dalam biaya. MFC umumnya dikembangkan di tengah pusat pemukiman penduduk. MFC biasanya berada di area yang relatif compact dengan harga lahan yang lebih kompetitif dibandingkan pergudangan atau sarana penyimpanan lainnya yang hanya tersentralisasi di satu tempat dengan zonasi khusus gudang atau industri.
5. Area yang Masih Terbatas
Tingkat ketersediaan area industri atau logistik di tengah perkotaan tentunya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan ketersediaan area lainnya di luar daerah perkotaan. Hal ini kemudian menyebabkan semakin tingginya permintaan ketersediaan fasilitas logistik perkotaan.
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber:
www.knightfrank.com