Transaksi ecommerce yang meningkat belakangan ini, memberikan multiplyer effect terhadap berbagai industri turunannya, seperti industri retail, logistik, termasuk industri kertas. Industri kertas turut meningkat, karena komponen kertas atau karton digunakan sebagai kemasan dalam proses pengiriman.

Laju transaksi ecommerce di kuartal pertama tahun ini telah mencatat nilai transaksi sebesar Rp 88T. Menurut Bank Indonesia, kenaikan ini mencapai 99% (yoy). Pandemi telah menggeser pola belanja masyarakat menjadi belanja online, pembatasan interaksi diantara salah satu yang mendorong peningkatan transaksi ecommerce.

Saat ini, transaksi ecommerce didominasi oleh penjualan ritel di beberapa kategori, yaitu fashion, FMCG (fast moving consumer good), produk kecantikan dan kesehatan. Hal ini tidak hanya memberika perluasan manfaat untuk industri terkait, tetapi juga untuk UMKM.

Peningkatan transaksi ini direspon oleh perbankan dengan akselerasi proses digitalisasi perbankan pada tahun 2021 ini, kebutuhan ini memang melonjak seiring pandemic, diketahui bahwa transaksi digital banking meningkat 41,53% selama pandemic, peningkatan ini tentu diikuti dengan peningkatan nilai transaksi mencapai kisaran Rp 2774T. Dan kedepan, tren ini diperkirakan masih akan terus berlanjut.

Di kawasan industri dan perkantoran, ecommerce juga tercatat sebagai sektor yang terus menyerap ruang industri dan ruang perkantoran di tengah pandemi. Kebutuhan ruang ecommerce selain untuk kantor pusat, termasuk juga untuk logistik atau penyimpanan/gudang atas barang yang dikelolanya.

Tentu saja dukungan infrastruktur dan penerapan ICT menjadi tulang punggung operasional kegiatan ecommerce, sehingga supply chain dapat bergerak cepat memenuhi kebutuhan pelanggan yang tersebar di berbagai metropolitan.

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber :

www.keuangan.kontan.co.id

www.ekonomi.bisnis.com

www.idxchannel.com