Yuk Kenali Tenant Ritel yang Ekspansi di Tahun 2025

Friday, 10 October 2025

Beberapa saat lalu kita kerap mendengar terkait fenomena melemahnya penjualan di ruang ritel, hal ini karena kondisi pelemahan daya beli konsumen, sehingga ada beberapa istilah yang menjadi populer, seperti rojali (rombongan jarang beli), rohana (rombongan hanya nanya), meski ada juga robeli (rombongan benar-benar beli).

Sejalan dengan itu, berdasarkan temuan Knight Frank Indonesia yang dipublikasikan melalui Jakarta Property Highlight 1H25 pada bulan lalu, terungkap bahwa pada beberapa ritel kelas menengah ke bawah beberapa tenant menyatakan keluar atau tidak memperpanjang sewa, terutama tenant dari sektor fashion, lifestyle, dan home appliance. 

Namun, memang performa ritel saat ini beragam, tergantung segmentasi pasar yang disematkan ke masing-masing ritel. Misalnya saja, dengan performanya yang kokoh, ritel pada segmen premium saat ini masih mendapatkan ekspansi dari gerai sektor Fashion, FnB, Lifestyle dan Home Improvement. Refleksi ini menggambarkan bahwa sebagian besar pengunjung pada retail ini umumnya adalah pengunjung yang benar akan berbelanja.

Lalu tenant apa saja yang melakukan ekspansi di tahun 2025, dan mewarnai keterisian ruang ritel kelas menengah atas di Jakarta ?

Untuk tenant fashion dan fnb diwarnai tidak hanya oleh pemain asing, tetapi juga oleh pemain lokal. Misalnya saja, pada sektor fashion, tidak hanya brand seperti Hermes, Loewe, Chloe yang melakukan ekspansi, tetapi brand Ivan Gunawan, Berrybenka, Buttonscarves, Oemah, dsb juga melakukan ekspansi.

Senada dengan temuan di sektor fashion, untuk sektor FnB, Tesate dan Fore melakukan ekspansi di tengah gempuran brand global yang berekspansi, seperti Arabica, Subway, Shihlin, Wingstop, Monsieur Spoon, Paris Baguette, Chateraise, dsb. 

Pada tenant untuk sektor home improvement didominasi oleh tenant lokal yang melakukan ekspansi. Sedangkan pada sektor lifestyle, tenant yang berekspansi didominasi brand global, seperti Montblanc, Corkcicle, Chako Lab, Bimba Y Lola, Crocs, dsb.

Memang tidak dapat dipungkiri, saat ini peritel perlu lebih cermat mengenali struktur dan komposisi konsumen yang potensial bertransaksi di ruang ritel. Sehingga ekspansi yang dilakukan akan tepat sasaran dan produk dapat terserap optimal di pasar.

Sejalan dengan itu, Knight Frank Global merilis publikasi bertajuk ‘Retail Renaissance 2025’ yang berisikan 6 ikhtisar yang dapat dipetik dari dinamika pasar ritel saat ini, yaitu :

  1. Kenali penggerak struktural dari bisnis ritel Anda
  2. Akhiri puas diri di tengah kurangnya investasi
  3. Memahami, mengelola dan menghindari aset yang usang dan oversupply
  4. Occupiers dapat menentukan aturan main
  5. Lebih besar kemungkinan lebih baik, Konsep yang relevan adalah terbaik
  6. Cek income

Kondisi structural tenancy pada ruang ritel di Jakarta sejatinya merefleksikan ikhtisar pertama yaitu, urgensi mengenali penggerak struktural dari bisnis ritel yang dikelola, yang diantaranya dapat diidentifikasi dari kelas ekonomi pengunjung dan preferensi belanjanya.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber : https://www.knightfrank.co.uk/research/reports/retail-renaissance-2025

https://kfmap.asia/research/rilis-pers-jakarta-property-highlight-1h-2025-ritel/4316

Share:
Back to Blogs