JAKARTA - Gelombang kedua dari pandemi kembali memberikan dinamika bagi pergerakan pasar properti. Meskipun vaksinasi bergulir cukup intensif, namun kegiatan masyarakat masih dibayangi pembatasan.
Senior Research Advisor Knight Prank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, pertumbuhan berbagai kegiatan ekonomi pun turut menerima imbasnya, termasuk sektor properti.
Di pasar apartemen sewa misalnya, total pasokan tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 8.978 unit. Rerata tingkat penyewaan periode ini sebesar 59,9 persen, atau melemah 3,4 persen dari semester sebelumnya.
"Penurunan tingkat penyewaan terjadi setelah repatriasi Warga Negara Asing (WNA) atau Tenaga Kerja Asing (TKA) kembali ke negaranya sejak akhir tahun," jelasnya dalam diskusi virtual, Kamis, 5 Agustus 2021.
Untuk menyiasati penurunan sewa, maka pengelola menerapkan program
staycation dan
longstay untuk mempertahankan tingkat hunian.
Tercatat ada 1.670 unit future supply hingga 2023, dengan mayoritas berlokasi di kawasan
Central Business District (CBD). Jumlah tersebut berasal dari dua proyek yang tertunda masuk pasar pada 2020 dan akan masuk pasar akhir tahun ini.
"Bahkan, satu proyek lainnya yang akan masuk di tahun ini telah tertunda sejak 2019," jelasnya.
Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip menyebutkan permintaan
properti pascapandemi diperkirakan akan bertahap dalam jangka pendek.
"Sangat tergantung pada tingkat keberhasilan vaksinasi serta implementasi turunan peraturan Omnibus Law terkait akses pekerja asing," jelasnya.
Penulis: Rizkie Fauzian
Sumber:
www.medcom.id