Knight Frank Indonesia telah mengembangkan property digital platform untuk pertukaran data transaksi dari berbagai institusi yang terkait. Platform ini menjadi wadah semua pemangku kepentingan untuk bergabung dan berkontribusi memperkuat dalam membangun big data, khususnya data transaksi properti di Indonesia.
Platform ini strategis bagi para pemangku kepentingan terkait, seperti perbankan, investor, developer, analyst, bahkan konsumen properti. Dengan platform ini, maka analisis keuangan properti, dapat dilakukan lebih tajam, sesuai dengan tren transaksi aktual yang terjadi di lapangan.
Saat ini, platform digital ini memiliki database tidak hanya pada area Jabodetabek, namun juga pada lebih dari 25 kota/kabupaten di Indonesia. Pengunjung pada platform ini dapat mengakses data transaksi properti pada beberapa subsektor, seperti rumah tapak, ruko, apartemen, ritel, perkantoran, gudang, villa, tanah komersial, tanah hunian dan tanah industri.
Platform ini juga memiliki rekam jejak data lima tahun kebelakang, sehingga pengunjung dapat melakukan analisis terkait dinamika pertumbuhan harga transaksi pada beberapa subsektor properti. Misalnya saja untuk analisis terkait harga transaksi hunian di Jakarta, ditemukan bahwa terdapat perbedaan harga transaksi sebelum dan saat pandemi terjadi. Khususnya di Jakarta Barat, harga transaksi saat pandemi terkoreksi 10-30% dibandingkan sebelum pandemi.
Sementara itu, terkait rentang harga transaksi subsektor rumah tapak yang tertinggi di Jakarta dalam lima tahun terakhir terjadi di beberapa kecamatan, yaitu Menteng, Penjaringan, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pademangan & Kelapa Gading. Database yang dikembangkan dalam platform ini sangat baik menunjang dan mempermudah pengambilan keputusan dalam bisnis properti. Untuk mengetahui detail layanan platform ini, silahkan untuk berkomunikasi melalui alamat berikut ini https://kfmap.asia/register
Penulis : Syarifah Syaukat
Sumber:
KFMap.asia
Artikel Terkait: