Tahun Baru, Fenomena <i>Staycation</i> Masih Tinggi Peminatnya | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Tahun Baru, Fenomena Staycation Masih Tinggi Peminatnya
Date: Thursday, 26 January 2023

Tahun 2023 diwarnai dengan pencabutan PPKM di Indonesia, yang berdampak terhadap peningkatan aktivitas penduduk di luar rumah. Pencabutan tersebut juga terefleksi dalam kegiatan wisata di Indonesia. Berdasarkan data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik, diketahui pada bulan November 2022 terdapat 657.269 wisman yang berkunjung ke Indonesia. Jumlah ini meningkat sekitar 336,5% jika dibandingkan pada bulan November 2021. Mayoritas wisman tersebut berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Timor Leste dan India.

Peningkatan wisman tersebut juga terefleksi terhadap peningkatan pendapatan hotel saat ini. Berdasarkan info dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, diketahui bahwa terjadi peningkatan Pendapatan Asli Daerah pada bulan November 2022 secara year on year. Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan pajak hotel daerah, sebesar Rp 5,74 triliun, dan meningkat sekitar 110,1% (yoy). Peningkatan tersebut tentunya menjadi angin segar bagi bisnis perhotelan, yang diantaranya mendapat masukan dari aktivitas staycation pada masa pandemi lalu.

Penawaran terhadap staycation atau short term rental kedepannya juga dinilai masih menjadi salah satu core marketing strategy bagi bisnis perhotelan. Menurut salah satu lembaga riset di Amerika, diketahui bahwa memasuki tahun 2023, bisnis short term rental akan menunjukkan optimismenya. Menurut pantauan, di Amerika sendiri pada tahun 2023 peningkatan permintaan terhadap short term rental listing akan meningkat sekitar 5,5% (yoy).

Untuk memanfaatkan momentum tersebut, bagi Anda pemilik unit short term rental, berikut beberapa tips menurut Forbes untuk mengakselerasi growth dari unit Anda

1. Up to date dengan Regulasi Terkait

Bagi Anda para pemilik unit, ada baiknya untuk tetap update pengetahuan regulasi Anda terkait unit short term rental. Sebagai contoh, di Amerika sendiri unit short term rental hanya boleh terletak di area single-family residential, sehingga unit hanya dapat dimanfaatkan oleh 1-2 orang saja. Untuk saat ini, peraturan tata ruang di Indonesia belum mencakup pemanfaatan tersebut, namun ada baiknya untuk tetap patuh terhadap peraturan yang berkaitan dengan pembayaran pajak.

2. Menawarkan Alternatif dalam Pengalaman Menginap

Berdasarkan pantauan pada beberapa aplikasi penyewaan, saat ini beberapa pemilik pun menawarkan konsep desain interior yang dapat membedakan unitnya dari yang lain. Sebut saja konsep-konsep seperti industrial, mid century modern, scandinavia, dan lain-lain turut mewarnai unit yang ditawarkan. Sehingga selain lokasi yang aksesibel, pemilihan desain interior yang baik juga mampu meningkatkan jumlah permintaan terhadap unit Anda.

3. Menerapkan Sustainability

Tingginya kesadaran terhadap sustainability membuat para pemilik unit untuk mampu menerapkan konsep tersebut pada unit yang dikelola.  Menurut survei terbaru Booking, 81% wisatawan mengatakan mereka ingin menginap di akomodasi ramah lingkungan. Jadi, pemilik dan pengelola properti perlu mempertimbangkan fitur dan praktik ramah lingkungan dalam persewaan mereka untuk memenuhi permintaan wisatawan. Ini mungkin termasuk memasang peralatan hemat energi atau memperkenalkan program daur ulang.

Dari tips di atas, diharapkan para operator dan pemilik unit dapat berkaca dari kinerja tahun lalu dan meningkatkan performanya di tahun ini.

 

Penulis: Lusia Raras

Sumber:

www.katadata.co.id

www.airdna.co

www.forbes.com

 

Artikel Terkait:

PPKM Dicabut Berikut Subsektor Properti yang Paling Diuntungkan

Fenomena Staycation yang Membangkitkan Sektor Apartemen

Kondisi Apartemen Sewa di Jakarta Membaik

Share:
Back to Blogs