Seperti diketahui sebelumnya, wellness tourism merupakan perjalanan wisata dengan tujuan memelihara, mengelola, serta meningkatkan kesehatan dan kebugaran melalui kegiatan fisik, psikis, maupun spiritual. Sektor pariwisata ini menjadi sangat populer di berbagai belahan dunia, fakta ini sejalan dengan tren yang menunjukan 80 persen UHNWIs (individu dengan kekayaan sangat tinggi) yang mendedikasikan lebih banyak waktu dan uang mereka untuk mencapai kesejahteraan.
Pada 2019, pasar pariwisata medis global menyumbang lebih dari 23.000 pasien. Menurut salah satu media, jumlah ini diproyeksikan mencapai lebih dari 70.300 pasien pada tahun 2027, atau mengalami pertumbuhan CAGR (Compound annual growth rate) sekitar 15%.
Saat ini mobilisasi terbesar untuk wellness tourism adalah di area Pasifik. Sehingga, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh salah satu institusi riset, pasar wellness tourism di Asia-Pasifik diantisipasi tumbuh pada CAGR sebesar 43,9% dari 2017 hingga 2029, mencapai nilai USD 575,9 miliar. Melihat momentum tersebut pun, beberapa negara di Asia Pasifik juga semakin gencar mengembangkan sektor tersebut, salah satunya di Sanur, Bali.
Melihat potensi tangkapan wisatawan tersebut, saat ini pemerintah pun sedang mengembangkan KEK Sanur. Menurut PP No 41 Tahun 2022, KEK Sanur memiliki luas lahan sebesar 41,26 ha dan akan dikelola oleh PT Hotel Indonesia Natour.
KEK Sanur diharapkan dapat mengakselerasi sektor Kesehatan dan juga sektor Pariwisata pada Provinsi Bali. KEK Sanur memiliki konsep pengembangan Kesehatan dan menjadi KEK Kesehatan pertama di Indonesia sekaligus menjadi KEK Pariwisata yang berorientasi kepada nuansa alam dan memaparkan keindahan Pantai yang terdapat di Sanur, Pulau Bali.
Untuk mengakomodasi kegiatan tersebut, KEK Sanur pun menawarkan fasilitas kesehatan berskala internasional, akomodasi hotel dan MICE, Ethnomedicinal botanic garden, dan juga commercial center. Dari pengembangan tersebut, diharapkan pada tahun 2030, KEK tersebut mampu mencapai nilai investasi sebesar Rp 6,2 triliun dan mampu menyerap sekitar 18.375 tenaga kerja.
Saat ini, KEK Sanur sedang dalam proses pembangunan, yang diharapkan selesai pada bulan November 2023, dan dapat mulai beroperasi di kuartal pertama tahun 2024. KEK Sanur, Bali pun dapat mencegah devisa senilai Rp97,5 triliun ke luar dari Indonesia. Menurut Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Dony Oskaria, nilai tersebut setara dengan jumlah masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri atau sekitar 2 juta masyarakat.
Penulis: Lusia Raras
Sumber:
https://kfmap.asia/blog/sektor-wellness-tourism-optimis-bangkit-kembali/18597
www.asiapropertyawards.com
Kek.go.id
www.ekonomi.bisnis.com
Artikel Terkait
Sektor Wellness Tourism Bangkit Kembali
Investasi Properti di Bali pada Masa Pandemi Masih Menjanjikan