Sudah sejak lama, Bogor menjadi lokasi pilihan hunian utama bagi masyarakat yang bekerja di Jakarta, karena menawarkan suasana yang asri dan tenang. Bogor juga dirasa masih mudah diakses, seperti melalui Tol Jagorawi, meski biaya transport relatif tinggi.
Oleh sebab itu, adanya rencana pengembangan LRT Jabodebek ke arah Bogor, semakin memperkuat minat masyarakat karena biaya transportasi yang lebih hemat, terutama menuju Jakarta dan sekitarnya. Tercatat pada tahun 2023, harga tanah di Gunung Putri, Cibinong, dan Babakan Madang telah naik hingga 20 - 50%. Semakin dekat dengan stasiun LRT maka kenaikan pun berpeluang lebih tinggi.
Perpanjangan jalur LRT Jabodebek hingga Bogor, khususnya menuju kawasan Baranangsiang merupakan bagian dari amanat Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT Terintegrasi di Jabodebek.
Rencana ini menjadi bagian penting dari pengembangan fase II LRT, setelah fase pertama yang sudah beroperasi sejak Agustus 2023, dengan koridor Cibubur-Cawang-Dukuh Atas dan Bekasi Timur-Cawang. Jalur menuju bogor diproyeksikan memiliki panjang sekitar 23 kilometer, membentang dari Harjamukti (Cibubur) hingga Baranangsiang.
Berbeda dengan fase I yang menggunakan skema elevated, fase perpanjangan ini rencananya akan dibangun di atas tanah (at grade) untuk menekan biaya konstruksi hingga 50% lebih efisien. Pembangunan ini akan dimulai pada tahun 2026, dengan dukungan pemerintah melalui jaminan pinjaman senilai Rp23,42 triliun untuk mempercepat penyelesaian proyek.
Melihat rencana pembangunan tersebut, semakin menguatkan keyakinan akan tumbuhnya permintaan properti di wilayah Bogor. Data dari beberapa media mencatat, pada kuartal I 2025 permintaan hunian di Kabupaten Bogor melonjak hingga 34,2%, sementara di Kota Bogor meningkat 63,5% secara tahunan.
Dari sisi harga, median properti di Kabupaten Bogor turut naik sekitar 12,7% pada periode yang sama, meski pergerakan harga di Kota Bogor cenderung stagnan.
Fenomena serupa terlihat di wilayah yang lebih dahulu terhubung LRT, di mana harga properti dalam radius 0,5 – 1 kilometer dari stasiun LRT meningkat hingga 45% dan pada jarak 2 – 3 kilometer mengalami kenaikan sekitar 35 – 40%.
Pola ini menunjukkan, hadirnya LRT mendorong lonjakan minat sekaligus nilai properti, sehingga Bogor diproyeksikan menjadi salah satu titik pertumbuhan pasar hunian paling potensial dalam beberapa tahun ke depan.
Penulis: Ratih Putri Salsabila
Sumber:
https://money.kompas.com/
https://ekonomi.bisnis.com/
https://www.cnbcindonesia.com/
https://www.medcom.id/
https://kumparan.com/
https://www.liputan6.com/