Rekam Jejak Performa Sektor Industri di Paruh Pertama 2022 | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Rekam Jejak Performa Sektor Industri di Paruh Pertama 2022
Date: Thursday, 18 August 2022

Sejak pandemi melanda, di awal tahun 2020 seluruh sektor ekonomi mendapatkan imbasnya, tidak terkecuali sektor properti, dan berbagai subsektor penggeraknya, diantaranya adalah sektor industri.

Sektor industri terbilang cukup kokoh, dan terus bergerak meski pandemi menerpa, hal ini karena sektor berhubungan dengan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan peralatan kesehatan dan obat-obatan. Namun bukan berarti tanpa hambatan, di masa pengetatan interaksi sosial di masa pandemi, sektor industri sempat mendapatkan pembatasan waktu operasional kerja, yang biasanya dapat dilakukan sepanjang hari, kemudian dibatasi durasinya dan kapasitas pekerjanya.

Saat ini, diantara subsektor properti yang lain, sektor industri masih terhitung sebagai best performer. Subsektor industri sebelum pandemi, mampu menyerap lahan untuk kegiatan para industrialist seluas 374 ha di wilayah Jabodetabek. Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, terutama masa krisis ekonomi global.

Namun di paruh pertama tahun 2022, terlihat serapan yang cukup optimis, setidaknya meningkat 55% dari semester sebelumnya. Di akhir tahun lalu, client survey yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia mengungkapkan bahwa, industri adalah salah satu subsektor properti yang akan tumbuh dengan tangguh di tahun ini.

Di tengah performa industri yang terus membaik, wilayah Bekasi tahun ini menjadi tahun ke-empat sebagai penyerap industrialist terbesar. Beberapa sektor industri memang telah menyatakan komitmennya untuk berlokasi di Bekasi diantaranya, Data Center, Logistic Warehouse, FMCG, dsb.

Selain Bekasi, paruh pertama tahun ini ada wilayah Karawang dan Cilegon-Serang yang juga menjadi lokasi-lokasi yang diminati para industrialist. Tentu pilihan lokasi ini dijatuhkan para industrialist setidaknya dengan beberapa pertimbangan, diantaranya keunggulan komparatif lokasi, kelengkapan infrastruktur, keberadaan ekosistem industri atau aglomerasi, dan tentu saja harga lahan yang kompetitif.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Sumber:

www.kompas.com

www.realestat.id

 

Artiket Terkait:

Kawasan Industri di Bekasi Masih Menjadi Primadona

Share:
Back to Blogs