Ramai-ramai WFH Bikin Harga Sewa Ruang Kantor Jadi Murah | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Ramai-ramai WFH Bikin Harga Sewa Ruang Kantor Jadi Murah
Friday, 6 August 2021

JAKARTA - Sektor properti kembali terdampak akibat PPKM yang diperpanjang pemerintah. Terutama pada tingkat hunian dan sewa kantor hingga apartemen.

Knight Frank mencatat, selama semester I-2021 tingkat hunian kantor turun 2%, menjadi 72,99%. Penurunan itu karena beberapa alasan, di antaranya habisnya masa sewa dan tidak diperpanjang lagi, relokasi, dan pengurangan ukuran ruang yang diperlukan.

Kemudian, ada empat proyek pembangunan gedung perkantoran diketahui menunda memasuki pasar hingga waktu yang belum dipastikan.

"Harga sewa harus beradaptasi dengan kondisi pasar saat ini," tulis keterangan Knight Frank, dikutip Jumat (6/8/2021).

Meski demikian, masih ada beberapa sektor industri yang masih produktif menggunakan kantor, mulai dari e-commerce, financial technology, information technology (IT), dan trading masih menjadi sektor prospektif yang menyerap ruang perkantoran di CBD Jakarta.

Kemudian, RDTX Place atau Chitaland Tower menjadi satu-satunya gedung perkantoran yang tetap komit memasuki pasar di semester ini. Dengan luas berkisar 94.000 m2, koridor Kuningan mendapatkan tambahan pasokan baru ruang kantor.

Sewa Apartemen Loyo

Sewa apartemen juga melemah pada enam bulan belakangan ini. Rata-rata tingkat penyewaan periode ini sebesar 59,9%, atau melemah 3,4% dari semester sebelumnya. Sementara pasokan apartemen sewa saat ini tetap 8.978 unit.

"Penurunan tingkat penyewaan terjadi setelah repatriasi WNA/TKA di awal tahun ini, namun secara bergelombang TKA kembali lagi ke negara asalnya karena pandemi yang meningkat sejak Juni," tulis keterangan tersebut.

Sedangkan sebagian besar proyek apartemen masih menahan harga sewa dan belum ada perubahan. Tercatat ada 1.670 unit future supply hingga tahun 2023, dengan mayoritas berlokasi di kawasan Central Business District (CBD).

Diketahui ada dua proyek dari future supply yang menunda masuk pasar pada tahun 2020 dan berencana akan masuk pasar pada akhir tahun ini. Bahkan, ada satu proyek lainnya yang akan masuk di tahun ini telah tertunda sejak tahun 2019.

Penulis: Aulia Damayanti

Sumber:

www.detik.com

Share:
Back to Blogs