Proyek Properti di Masa Gubernur Anies | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Proyek Properti di Masa Gubernur Anies
Date: Friday, 30 September 2022

Pertumbuhan properti dalam lima tahun terakhir diwarnai dengan berbagai dinamika, sebut saja tumbuhnya kelas menengah di Ibukota, kehadiran MRT yang memberikan perspektif lokasi yang positif, yang baru saja adalah memudarnya pandemi, dsb.

Namun ketangguhan dari sektor properti relatif baik, sehingga di tengah deraan dinamika dan tantangan di atas, setidaknya di sepanjang masa tugas Gubernur Provinsi DKI Jakarta (2018-2022), Knight Frank Indonesia mencatatkan setidaknya terbangun atau berdiri beberapa project properti baru, yaitu :

1. Condominium terdapat sejumlah 91 tower,

2. Apartemen di sekitar TOD terdapat sejumlah 6 project,

3. Mall baru terdapat sekitar 9 project,

4. Gedung Perkantoran baru terdapat 14 project.

Selain mall dan bangunan vertikal yang disebutkan di atas, pada masa tugas Gubernur Anies juga tercatat pertumbuhan project properti hunian yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah tumbuh dengan marak, diantaranya :

1. Rumah DP 0, terbangun di  4 lokasi, dengan 2.332 unit hunian

2. Hunian TOD, terbangun pada 14 lokasi, dengan 359 unit hunian

3. Rusunawa, terbangun 33 Tower, dengan 7.421 unit hunian

4. Kampung susun, terbangun di 5 lokasi, dengan 612 unit hunian

Pertumbuhan properti yang marak ini diikuti dengan penambahan infrastruktur perkotaan, terutama sarana transportasi untuk menghubungkan kantung permukiman dengan penggunaan tanah komersial lainnya.

Sebut saja kehadiran MRT Jakarta yang diluncurkan pada tahun 2019, dengan koridor Blok M - Lebak Bulus membuka optimisme baru terhadap lokasi-lokasi properti komersial dan hunian yang melekat dengan jalur mass rapid transit ini.

Tidak bisa dielakkan bahwa, hunian dan gedung komersial yang melekat wilayah tersebut memiliki tingkat pertumbuhan harga yang relatif lebih progresif dan diperhitungkan.

Belum lagi revitalisasi taman kota, perpanjangan jalur pejalan kaki, revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO), dan jalur sepeda yang membuat lanskap kota menjadi lebih asri. Jaya terus Jakarta sebagai pusat bisnis dan kota global yang berketahanan, dan berbasis pada transit dan digital.

 

Penulis : Syarifah Syaukat

Artikel Terkait:

Bagaimana Purchasing Power Masyarakat Terhadap Kondominium Saat Ini

Share:
Back to Blogs