Bisnis.com, JAKARTA - Knight Frank Indonesia memproyeksikan sektor properti khususnya sub sektor residensial dan sub sektor industri dan logistik mengalami perbaikan yang kuat pada tahun 2022.
Senior Advisor Research Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan berdasarkan survei Property Outlook 2022 yang dilakukan Knight Frank Indonesia, menggambarkan 63 persen responden yang menyatakan optimis bahwa kondisi perekonomian nasional akan membaik pada 2022, demikian juga sektor properti yang diprediksi akan tumbuh lebih positif.
Sub sektor industri dan logistik memiliki proyeksi paling positif dengan sebanyak 42 persen responden menyatakan akan mengalami perbaikan yang kuat dan 47 persen akan membaik secara perlahan.
Sektor ritel juga akan rebound perlahan dengan capaian suara terbanyak yakni sebanyak 57 persen dari total responden. Lalu diikuti dengan sektor residensial sebanyak 54 persen responden di urutan kedua
Namun, di tengah optimisme tersebut sektor perkantoran diprediksikan masih akan hadapi beberapa tantangan dengan pertumbuhan yang terbilang masih stagnan yang dinyatakan oleh 50 persen responden. Syarifah menuturkan sub sektor residensial dan industri dan logistik diprediksi akan meraih pencapaian terbaik dimana masing-masing meraih suara sebesar 57 persen dan 54 persen dari total responden.
"Persepsi dan sentimen pasar berdasarkan hasil survey memang menunjukan masih tingginya performa kedua sektor tersebut, terutama khusus residensial subsektor hunian tapak," ujarnya, Kamis (23/12/2021).
Menurutnya, hal ini tak bisa dipungkiri bisa saja datang dari refleksi performa keduanya yang resilien di tengah pandemi. Sejak awal 2020 hingga akhir 2021 sektor-sektor tersebut mampu beradaptasi dan mempertahankan performa di tengah dinamika pandemi. "Pertahanan tersebut hadir diantaranya karena keduanya merupakan kebutuhan dasar, residential menjadi kebutuhan dasar hunian yang cepat atau lambat harus dipenuhi. Sementara industri & logistik, didorong oleh kebutuhan dasar di tengah pandemi seperti FMCG, Kesehatan, dan Ecommerce," tuturnya.
Syarifah menuturkan terdapat beberapa tren peluang yang akan mewarnai adaptasi strategi bisnis di sektor properti tahun depan Hal ini diantaranya adalah ekspansi data center, transformasi digital, sektor kreatif dan inovasi, logistik dan fulfillment center, preferensi rumah tapak yang masih menjadi favorit, dan dukungan sistem pembayaran properti. Temuan survei Knight Frank Indonesia ini, lanjutnya, sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Knight Frank Asia Pasifik melalui publikasinya Asia Pacific Outlook Report 2022: Optimism and Opportunities Ahead dimana pasar properti Asia Pasifik diprediksi akan rebound di 2022.
Publikasi tersebut juga mengungkapkan bahwa untuk Indonesia setidaknya terdapat dua subsektor properti yang diprediksi akan terus memiliki performa yang prospektif tahun depan, yaitu subsektor residensial dan logistik. "Angka pertumbuhan untuk residential diprediksi akan mencapai 2 persen ditahun depan," ucapnya. Dia menilai tingginya biaya transportasi dan semakin dibutuhkannya stabilisasi rantai pasokan akan mendorong potensi penambahan fasilitas logistik.
Implikasinya yakni perkiraan pertumbuhan harga sewa ruang logistik hingga 2 persen hingga 3 persen sehubungan dengan pasokan ruang logistik yang masih sedikit jika dibandingkan dengan angka permintaan yang semakin tinggi. "Indonesia diprediksi sebagai salah satu dari 14 negara di Asia Pasifik yang akan mengalami peningkatan permintaan ruang logistik dengan catatan pandemi dapat terus terkendali, serta konsistensi program pemulihan ekonomi dan vaksinasi terus berjalan," tutur Syarifah
Penulis: Yanita Petriella
Sumber:
www.bisnis.com