Prospek Menjanjikan Bisnis Hotel di Rest Area | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia
Prospek Menjanjikan Bisnis Hotel di Rest Area
Wednesday, 25 May 2022

Jalan tol sudah menjadi urat nadi nasional untuk pergerakan antar wilayah, yang berfungsi sebagai tulang punggung mobilitas penduduk, maupun distribusi barang.

Jalan tol dengan karakter yang cenderung lurus dan panjang serta adanya batas laju kendaraan yang membuat para penggunanya harus selalu fokus dalam mengendarai kendaraannya, kondisi ini membuat pengendara rentan lelah saat melakukan perjalanan jarak jauh, sehingga diperlukan tempat untuk beristirahat sejenak sebelum sampai ke tempat tujuan.

Rest area tidak hanya berfungsi untuk para pengemudi untuk beristirahat, namun juga untuk mengistirahatkan kendaraan agar kinerja mesin kendaraan dapat selalu dalam kondisi prima.

Di Indonesia, diperbolehkannya kembali mudik setelah absen selama 2 tahun silam ini karena pandemi, menjadikan jalan tol dipenuhi kembali dengan kendaraan-kendaraan perantau yang ingin melaju ke kampung para pemudik. Tercatat pada mudik tahun 2022, terdapat 2,6 juta kendaraan yang keluar dari daerah jabodetabek melalui jalan tol. Semakin mudahnya peraturan pasca pandemi dalam berpergian jarak jauh ini juga turut meningkatkan tingkat masyarakat dalam bepergian.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa, seiring dengan bertambahnya pembangunan jalan tol beberapa tahun terakhir ini, menjadikan pembangunan rest area semakin dibutuhkan, terutama fasilitas hotel transit, karena jalan tol di Indonesia merupakan penghubung destinasi-destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif, sehingga adanya fasilitas hotel akan sangat membantu kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, terlebih lagi untuk keamanan para pengendara untuk beristirahat agar membantu menurunkan angka kecelakaan akibat kelelahan.

Konsep hotel transit untuk para pengendara sendiri sudah cukup umum di luar negeri, hotel ini seringkali disebut dengan motel (motorist hotel), konsep hotel ini mulai muncul pada tahun 1920-an di Amerika Serikat ketika perjalanan darat jarak jauh semakin lazim, hotel yang terfasilitasi dengan parkiran yang luas ini muncul dikarenakan kebutuhan akan penginapan yang murah dan terhubung langsung dengan jalan utama untuk para pelancong yang kelelahan.

Tersambungnya Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Surabaya ini menjadikan potensi akan hotel di rest area semakin ciamik, dikarenakan pengguna jalan tol tersebut tidak hanya pengendara di Pulau Jawa, namun juga para pelancong dari Pulau Sumatera, hotel transit ini pun tidak hanya diperuntukkan bagi para pengendara kendaraan pribadi, namun juga untuk para supir komersil yang membutuhkan tempat istirahat.

Hingga saat ini pun terdapat 27 rest area yang tersebar di seluruh Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola langsung oleh Jasa Marga, sehingga potensi untuk dibangun hotel pada rest area tersebut terbilang cukup tinggi. Terlebih lagi, kurangnya fasilitas istirahat di rest area mengakibatkan fasilitas-fasilitas lainnya, seperti masjid menjadi membludak dipenuhi pengunjung, terlebih lagi di saat-saat mudik lebaran. Sampai saat ini, baru terdapat 1 hotel yang berada di rest area jalan tol, yakni pada rest area KM 19 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Hadirnya hotel di rest area memenuhi kebutuhan para pengendara akan tempat peristirahatan yang nyaman sebelum kembali berkendara di jalan, konsep hotel transit ini pun dapat disewa hanya untuk waktu sebentar, seperti 3 – 6 jam. Perjalanan jarak jauh melalui tol dapat menempuh jarak yang cukup jauh hingga 760 kilometer, seperti dari Kota Jakarta ke Surabaya, sehingga menjadikan rest area tempat yang sangat cocok untuk beristirahat dan potensinya patut dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para pelancong.

 

Penulis: Sebastian Tri Anggoro

Sumber:

www.kumparan.com

www.kompas.com

www.presidenri.go.id

jurnal.undip.ac.id

www.kompas.com

www.tempo.co

www.arcadiapublishing.com

Share:
Back to Blogs